Wishful Wednesday [24] + No Kuis

4
COM

Guess what i will write on ths post?! Tadaa, bukan Dear Friend With love dan falling lagi melainkan, Falling dan DFWL lel! Sebenernya mau ngewishin kain kanvas motif line warna warni semeter buat dibikin sampul novel, cumaaa karen masih ngebet pen punya si Falling dan DFWL, edisi ini menjadi edisi WW terakhir yang ngebahas Falling dan DFWL.

Seih juga harus berpisah dengan mereka yang belum terkabulkan, tapi saya mencoba membuka hati #eaks dan menerima terbitnya novel baru sebagai list WW. Semoga kalian yang baca ataupun yang flash read, karena bosn dengan WW saya senang akhirnya saya bisa move on #tsadeeest



Selamat ber WW ria, kalo yang udah ngga sabar pengen tau siapa pemenang GA WW23, tanyakan saja pada dua kover di atas, dan berdoalah semoga kalian belum gila karna ngobrol sama sampul novel

[Review] Adonis ; Cinta dan Kesederhanannya

0
COM
Judul : Adonis
Penulis : Ambhita Dhyaningrum
Editor : Fitria Sis
Pemeriksa aksara : Deni dan Andan
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun : 2015
Tebal : 218hlm
ISBN : 9786022910756



Ambhita Dhyaningrum, mantan editor in house yang putar haluan menjadi penulis, penerjemah dan editor lepas sejak 2009. Dia telah melahirkan beberapa karya, salah satunya adalah Adonis, yang menjadi pemenang ke dua Lomba Novel Wanita Dalam Cerita. Salut ya guys!

Oke, klise mungkin. Tapi itulah yang saat ini bisa kulakukan. Membiarkan hati ini terobati dengan sendirinya. Dan membuka hati ini untuk siapapun yang ingin singgah di dalamnya.
Jangan katakan aku single mother yang patah hati parah. Tapi kalau ditanya apakah aku merindukan sosok lelaki yang jujur dan tulus mencintaiku? Dengan berat hati kujawab, iya tepat sekali.
Lantas, saat sebuket bunga selalu rajin datang di cubicle-ku setiap pagi dan surel puisi cinta tidak pernah absen singgah di surel-ku. Apakah aku harus berbunga-bunga, karena sebentar lagi akan merasakan cinta?
Ya, mungkin seharusnya seperti itu, kalau si pengirim bunga dan puisi itu tidak menyembunyikan identitasnya
Sinopsis

Lea, seorang karyawati yang kini menjadi single mother, bukanlah keinginannya untuk memisahkan Kira anaknya dengan Alfa, mantan suaminya. Setelah perpisahannya dengan Alfa, kehidupan Lea terus berjalan dan sampai pada suatu waktu, dia mulai mendapat kiriman puisi, juga buket bunga lili putih di atas meja kubikelnya. Awalnya ia mengira bahwa kiriman puisi atas nama Adonis itu adalah dari Alex, teman sekantornya di bidang IT, sahabatnya sangat yakin karena dia menemukan buku puisi di atas mejanya. Akhirnya dia meminta pertolongan Dante, seorang pekerja di bidang IT, untuk melakukan pelacakan seadanya.
Masalah puisi dan bunga lili putih belum selesai, datang Alfa yang mengaku sudah berubah dan menginginkan bersama demi Kira. Akankah Lea tau siapa si Adonis dan pengirim bunga lili, serta bagaimanakah kelanjutan hubungan Lea dengan Alfa?

Review

Bagaimana sih rasanya jadi single mother? Novel ini berlatar belakang pernikahan dan tokoh utamanya adalah single mother. Buat yang ingin tahu rasa jadi ‘berjuang sendirian’ sangat dianjurkan baca buku ini, maupun yang ngga kepengen tau rasa jadi ‘berjuang sendirian’. Menyelami dunia asmara Lea cukup seru, degan pembawaannya yang kalem dan formal bikin novel ini high-class ditambah sampulnya yang cukup eye catching (karena saya baca liat sampulnya dulu haha).

Alurnya, seingat saya sih maju ya, mundurnya hanya sedikit pas dia mengulang memori saat masih menyandang status Mrs. Alfa. Karakternya bisa saya bilang biasa saja, karena tidak membuat saya sampai menuliskah nama tokoh di jendela pendingin minuman di mini market. Tapi ada satu tokoh yang membuat saya meyakinkan diri untuk konsisten berlari di rute yang benar. Dante. Dia yang membuat saya tergugah, cowo yang ngajak ke masjid emang ngga kalah kerennya dengan cowo yang lain J

Hanya saja, pas buka buku ini, dan membaca prolog, ada keengganan hati untuk melanjutkannya tapi karena tekad menghabiskan buku perpus daerah (huehehe) saya paksa sampai habis, dan ternyata, pada pertengahan, saya rasa pada bab ke 15, saya ngga merasa terpaksa baca ini, malah saya pikir hadirnya Dante bikin saya terus baca ini hingga akhir. Hingga saya kebelet nikah.


Bacaan tentang keluarga memang selalu membuat hati hangat, dan betah berada di rumah bersama berlusin box pizza. Mbak Dhyan mengetuk hati pembaca lewat Adonis dan menyampaikan bahwa takdir telah menunggu dan akan selalu datang tepat waktu. 3 bintang!

Wishful Wednesday [23] + KUIS

32
COM

Hao!

Eits, pagi tadi saya ulangan Fisika, hebatnya cuma 10 soal, super hebatnya lagi soalnya ngga aneh-aneh, ngga kaya soal anak kuliahan, eureka! Sayangnya, seperti saya yang sebelumnya, yang masih belum bisa menjawab kenapa massa jenis suatu fluida memengaruhi viskositas, atau memang ngga memengaruhi? K, saya cukup stress jawab soal itu.

Minggu ini, saya baca banyak banget buku perpus! Alhamdulillah kemarin libur seminggu sebelum uts jadi bisa bolak-balik perpus minjemin buku-buku yang enak dibaca, tapi ada satu buku yang saya inginkan dari zaman batu dan tidak ada di Perpus jadi kudu usahain sendiri :" (Mang enakberjuang sendiri). This is!

Tolong hitung berapa kali saya masukiin ini di list WW! yang tau kasih buku! Serius!

Carly merasa hidupnya berjalan normal. Ia punya orangtua yang menyayanginya, calon tunangan yang tampan dan perhatian, serta sahabat-sahabat yang peduli padanya. Namun, Carly selalu merasahidupnya belum utuh, ada kehampaan dalam hatinya. Sampai satu titik ia bertemu Maggie, dan ia tahu hidupnya takkan pernah sama lagi. Maggie memiliki karier sukses dan tahu bahwa dia tidak seperti
perempuan kebanyakan. Dan, Maggie tidak pernah ragu dengan apa yang dia inginkan dalam hidup.

Sampai ia bertemu dengan Carly dan menjalin hubungan kerja. Hubungan yang berlanjut pada sesuatu yang berbeda, sesuatu yang dalam, dan mengubah pandangan serta perasaan mereka selamanya. Hingga akhirnya Carly pun menyadari bahwa dia perlu jatuh cinta pada orang yang salah untuk menemukan dirinya yang sesungguhnya...


Tolong hitung ini juga ya!

Katanya, a guy and a girl can't be just friends.
Benarkah? How about Karin and Rama?

Karin
Delapan tahun! Itu bukan waktu yang sebentar untuk menunggu.Tapi yang aku dapat selama ini justru semua cerita saat kamu jatuh cinta dengan puluhan wanita lain di luar sana. Puluhan wanita yang selalu berakhir membuatmu kecewa. Rama, sadarkah kamu, wanita yang nggak akan pernah mengecewakanmu justru berada di dekatmu selama ini? Aku. Sahabatmu, tolol!

Rama
Satu di antara seribu alasan kenapa gue nyaman bersahabat dengan Karin adalah ketidakwarasannya membuat gue tetap waras di tengah gilanya kehidupan Jakarta. Ya, dia adalah teman adu tolol favorit gue. Oh iya, gue punya satu lagi alasan: dia cantik banget, man! Nggak malu-maluin buat diajak ke pesta kawinan kalau gue kebetulan sedang jomblo. Paket komplit!

Follow blog saya, twitter saya, terus share kuis dadakan ini di dunia gaib juga boleh, kreasikan hashtag sesuka kalian! mention saya juga ya! (pembaca : "Ni blogger gila kali yak.) Emang gue gile wkwkw. Seirusan. Habis itu kalian bisa mendoakan semua wish-wish saya. Setelah kalian menjalankan tugas negara di atas, kalian komentar di Wishful di bawah ini, dengan format
Nama bapak dan ibu, Domisili, Jawaban dan kalau boleh sekalian rekomendasiin web yang punya template blogger gratis, ini optonal saja, ngga memengaruhi siapa yang bakal dapat buku dari saya.

Well, seiusan ini kuis dibikin pas saya ngetik Ww dan kepikiran dari dulu mau bikin GA tapi bingung bikin GA yang anti mainstream gimana, ditunggu sampai 28 April 2016. Doakan semoga buku hadiah ngga saya rusak segelnya! wkwkwk. Tapi buat yang mau ikut Ww liat blognya mba Astrid yea.

P.A S HADIAHNYA MASIH MISTERI, TAPI SAMPUL KE DUANYA HITAM, BUKAN HARD COVER. ADA DUA PEMENANG YANG BAKAL DAPAT BUKU ITU.

[Review] Re-Write by Emma Grace

4
COM

Ye miring

Penulis : Emma Grace
Editor : Tri Saputra Sakti
Dasain sampul : Eduard Iwan
Penerbit : Gramedia
Tahun terbit : 2015
Tebal : 256hlm
ISBN : 9786020321158

blurp
Kehidupan Beth Samodro berjalan seperti layaknya gadis berumur dua puluh tahun. Ia kuliah di Sydney. Memiliki keluarga yang sayang padanya. Jatuh cinta luar biasa pada laki-laki yang telah ia kenal sejak sekolah menengah di Jakarta. 

Perjalan hidup Derick Bhrasongko dimulai dari kota Sydney. Ia lahir dan besar di kota tersebut. Ia tak suka pada orang Indonesia. Masa lalu telah mengajarnya untuk membenci gadis lemah yang hanya bisa menganggukkan kepala dan menurut pada orang lain, atas nama cinta. 

Beth dan Rick memiliki latar belakang dan pribadi yang berbeda. Kesamaan di antara mereka hanyalah sama-sama menyimpan rahasia kelam yang membebani langkah mereka saat ini. Kedua manusia yang tak pernah cocok untuk bersama dalam kondisi apa pun. Lalu pada satu persimpangan, jalan mereka bertemu. 

Dan garis hidup berkata lain


“Ketika kau mencintai seseorang, terluka adalah syaratnya. Itu adalah harga yang harus dibayar. Kau akan terluka oleh dan karena orang yang kaukasihi.”—Beth.
Review

Sinopsisnya sudah terpampang jelas ya di blurp, dan saya rasa bagi yang punya imajinasi liar atauy sudah pro dalam hal novel beginian pasti nebak-nebak goalsnya gimana. Oke, saya sebenarnya juga sudah menerka-nerka endingnya bagaimana tapi sungguhan saya ngga menyesal sama sekali.

Mari kita bicarakan alurnya, ada selipan flashback di sini, saya tidak mempermasalahkan itu. Untuk penokohannya, saat baca rasanya saya sudah mencium aroma Emma Grace banget, karakternya mirip-mirip lah dengan karakter Pay It Forward (Sila baca reviewnya di sini). Let me introduce Beth, Namanya Elizabeth, dia tinggal di Australia bareng Sheila, kakaknya. Karakternya entah kenapa saya merasa ada kemiripan dengan karakter Gitta. Ada juga Derick, yang blasteran Indo-Aussie, punya something in the past (Alwasys ya saya rasa, karena masa lalu itu bumbu kehidupan) karakternya bisa dikatakan dark. Ada juga Jared, maaf kalau saya bilang dia trash, dia adalah sahabat Beth, well i named he gold digger. Tidak seperti di Pay It Forwar, di Re-Write, ada peran antagonisnya.

Pembawaannya sendiri saya suka, just like Emma all the time. Pembawaannya yang formal, hangat dan manis. Dia membuat cerita yang menurut saya biasa aja, tapi bikin saya nggak berhenti sampai akhir. Di buku ini, dia juga menyelipkan 'keluarga' yang mana Emma banget (Entahlah saya merasa telah mengenal tulisannya) diselipin juga rasa kehilangan dan akibat dari semua itu. Faktor yang membuat hanganya novel ini saya rasa adalah bahasan tentang keluarga.

Porsi romantis-keluarga 50:50, seimbang sehingga tidak membuat novel ini putar haluan. Saya dapat feel dari Derick dan Jared, of course, untuk Jared feelnya beda, tapi emosi tersampaikan kepada saya saat membaca, cerita Re-Write ini mengaduk perasaan, bahagia, sedih, kesal dan blush silih berganti mambuat pembaca takjub.

Novel ini juga mengajak saya untuk berpikir dan merasa, sekedar berpikir apakah yang didekat kita benar-benar tulus atau tidak, berpikir mengenai arti kehilangan dan dampak dari itu, juga berpikir bagaimana kaus kaki punya hubungan dengan ketakutan terhadap badut.

Hanya saja, ada beberapa kesalahan teknis di mana seharusnya kata "samar" tapi ditulis "sa_mar", dan ada juga font penulisan narasi yang malah ikut ke surat. Tapi itu bukan masalah serius karena novel ini sungguhan keren! 


Bedah Buku Jodoh bareng Kang Fahd dan Kang Adham

0
COM
Hao!

Jodoh itu seperti puzzle
Jodoh itu cerminan dari kita sendiri - Fahd

Sabtu, tanggal 19 Maret 2016 merupakan hari yang menjadi sangat 'hari' bagi saya. Guess why. Ya, saya mengikuti bedah buku pertama saya! Bukan saya yang punya buku tapi ngikut nimbrung ajawkwkw. Buku yang dibedah kemarin adalah Jodoh karya kang Fahd, ye know, its a thing now. that novel. Acara ini dimulai pukul 9 pagi dan berakhir--kalo saya liat jam sih jam 11.15an gitu--Acara yang seru ini dilaksakan di ruang audio visual (apalah lupa) di BPAD Banten, my 'pelarian' place.
Perasaan itu ilusi - Fahd

Kita trowbek dulu ye, sebenarnya saya ngga tau kesambet apa tiba-tiba kepengen ikutan, ternyata dalih saya adalah mencoba peruntungan dalam dunia jurnalisme, endasmu. Berbekal dengan selebaran yang dipajang di meja registrasi di BPAD, saya melangkah ke lantai dua, tempat di mana si buku dibedah.

Sesampainya, saya disambut oleh ibu-ibu dengan jilbab besar, cantik dan berkacamata, dia menanyakan nama saya, saya bingung, apalagi ketika teteh-teteh sebelumnya dapat buku gratis dan bicara tentang pendaftaran. Saya sebutkan nama saya dan sadar kalau saya tidak daftar! Jeng jeng! Hilanglah kesempatan saya dapat buku gratis. Saya tidak tau kalau ternyata harus daftar :( nyesel. Yowislah saya masuk ruangan sambil menenteng angin sementara partispan lainnya dengan bangga masuk sambil nenteng Jodoh. Well, hurts a lot.

Oh, iya, saya datang ke sana sendirian lagi.

Dengan kekuatan bulan dan urat malu saya yang sudah putus, saya memilih tempat paling belakang, bersama anak sekolah yang sepertinya sebaya juga, dia ngajak ngobrol dan bilang, "Sebelumnya sudah daftar?" Saya hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban. Ketika saya merasa acara akan dimulai, saya pamit dengan kenalan baru saya dan melipir ke shaf ke dua, sambil pegang tablet dan menekan tombol rekam, biar macem peliput aja wkwkw.

Penulisnya datang bersama editor buku Jodoh, yaitu kang Adham. Dimoderatori oleh teh Novi, acara itu dibuka dan dilanjuti dengan sambutan oleh Kabid.

Kang Fahd banyak bercerita mengenai masa lalunya, dan latar belakang nulis Jodoh, saat itu beliau ada di Australia mengeyam bangku kuliah S2 melalui beasiswa. Cool! Jodoh ditulis selama kurang lebih setahun. Beliau juga asyik lho, saya merasa seperti diajak ngobrol saat dia menjelaskan tentang ceritanya dulu. Karena bukunya berjudul Jodoh, beliau mengemukakan pemikirannya, dan saya setuju dengan semua pemikirannya tentang jodoh, tapi saya sendiri lupa apa, jadi maafkan jurnalis super amatiran ini ya.

Kang Adham pula, sebagai editor, dia juga bercerita tentang novel. Novel yang bisa disebut novel bagus itu seperti apa, sih? tadinya saya mau bertanya mengenai itu hanya saja, keburu dipaparkan olehnya, menurutnya, Novel yang bagus itu bagaimana si penulis mengolah ceritanya, tekniknya, temanya, dan tentu pasar perbukuan, karena penerbitpun harus mendapatkan keuntungan.

Attitude seorang penulis juga penting ... -Adham

Ada dua sesi tanya jawab yang dibuka, ada yang bertanya tentang LDR dan caranya bertahan! Wah, super sekali. Dijawab enteng oleh kang Fahd, saya lupa detailnya, tapi maksudnya, kalau hubungannya belum serius mending jangan, karena itu sakit.

Ditutup dengan acara foto bareng dan tanda tangan, acara bedah buku yang pertama kali saya kunjungi cukup seru (tidak termasuk bagian sang moderator spoiler), berharap BPAD bikin acara beginian dan berharap saya tidak bodoh dengan tidak meregistrasi diri. Woah, menyenangkan karena saya lupa senin UTS.


Wishful Wednesday [22]

2
COM

Hola.

Minggu ini saya kurang tertarik dengan novel, ngga tau kenapa, tapi pas liat buku impor, ngilernya segalon. Kali ini saya mau post Ww isinya buku impor, lagi murah bok di bukupedia

harganya berapa Bi? Rp87000 mas dahsyat

Rp. 4240000 (mending gue tabung buat beli Winsor newton 24 :")

SIX FOUR. THE NIGHTMARE NO PARENT COULD ENDURE. THE CASE NO DETECTIVE COULD SOLVE. THE TWIST NO READER COULD PREDICT. For five days in January 1989, the parents of a seven-year-old Tokyo schoolgirl sat and listened to the demands of their daughter's kidnapper. They would never learn his identity. They would never see their daughter again. For the fourteen years that followed, the Japanese public listened to the police's apologies. They would never forget the botched investigation that became known as 'Six Four'. They would never forgive the authorities their failure. For one week in late 2002, the press officer attached to the police department in question confronted an anomaly in the case. He could never imagine what he would uncover. He would never have looked if he'd known what he would find.

Kalo mau kasih ikhlas nerima kok, yang ngga 424rb juga gapapa wkwkkw -_- buat yang mau join ww, sok atuh klik di sini


[Review] Reputation by Tessa Intanya

2
COM



GLAM GIRLS. YOU WILL LOVE US—WE PROMISE.
Kamu melihat kami berkilauan setiap hari. Tatanan rambut kami selalu sempurna, bahkan sejak bangun tidur. Kamu bilang, kami mengeja ‘Chanel’, ‘Fendi’, dan ‘Prada’ lebih cepat daripada ‘Geometri’. Menurutmu, kami cantik—dan diam-diam benci setengah mati karenanya. Kadang, kamu juga berharap kamulah yang dikerumuni cowok-cowok itu—bukan kami. Malamnya, dalam doa kamu bertanya, kenapa Tuhan bisa sebegitu nggak adilnya.
But, here’s the truth. Setiap pagi, kami ngabisin waktu lebih lama di depan cermin karena kami sadar, penampilan glamor nggak sesederhana Miley Cyrus make wig pirang dan, poof, jadilah Hannah Montana. Kami bisa juga kok mengeja ‘Geometri’—meskipun JARANG BANGET make kata itu dalam percakapan sehari-hari. Dan tentang cantik... well, itu anugerah. Kalo kamu benci kami karena sesuatu yang dibawa sejak lahir, apa akan adil kalo kami juga membencimu karena pintar? Dan tentang cowok-cowok itu, kamu nggak tahu kan kadang-kadang mereka bisa jadi sangat posesif dan menyusahkan.
Jadi gimana, masih berani bilang Tuhan itu nggak adil?
 


Sebelum baca buku ini, saya sudah baca varian yang Unbelievable dan satu lagi saya lupa judulnya. Buku ini ditulis lewat sudut pandang Rashi, yang lalim, jutek, bossy dan sebagainya. Rashi merupakan siswi Voltaire, dia itu--queen-- i name it. Di sekolah internasional macam Voltaire, pertemanan tulus bisa dianggap mitos dan harta paling sulit dicari, meski mereka semua orang kaya tapi mereka juga ngga sembarang cari teman.

Susah memang kalau ngga diawali dari kita sendiri, kaya Rashi, dia ngga mau asal pilih teman, salah satu cliquenya didepak, yap MT si backstabber, dan posisi MT digantikan Adriana, cewek nerd. Setelah banyak masalah menghampirinya, apa lagi dengan tulisan-tulisan para haters, kini ganti, masalah keluarga Pradokso yang membuatnya kesal tujuh turunan, apa lagi ditambah dengan Lucas dan Arian tentunya (itupun kalau Arian masuk list 'masalah'). Mampukah Rashi bertahan?

Just like other Glam Girls novel, this one is so amazing. Membuat saya jatuh cinta, dan membenci kehedonismean. Novel ini menguak keseluruhan hidup Rashi, yag ngga kita ketahu sebelumnya pada  buku Glam Girls lainnya. Rashi, si queen be, meskipun terlihat flawless, namun dia juga punya sisi gelap.

Rashi karakternya lebih kuat dan lebih menyebalkan jika saya baca di novel ini, saking kuatnya karakter dia, dibeberapa bagianpun Rashi bisa bikin saya ngerasa 'kasihan' dengan dia. Kadang saya pengen peluk dan bilang semangat, Ras, tapi satu waktu pengen juga ngubur da hidup-hidup. Singkat kata, penulisnya sukses mengaduk-aduk perasaan pembaca.

Saya ngga akan banyak komentar tentang novel ini, karena sama saja dengan seri Glam Girls yang pernah saya review. Saya sih nggak baper baca novel ini. B aja, cuma novel ini keren kok, saat yang lain meggunakan tokoh antagonis sebagai pendukung, (Menurut saya Rashi jahat), novel ini pake tokoh jahat sebagai centre.

Judul: Reputation
Seri: Glam Girls #2
Penulis: Tessa Intanya
Penerbit: GagasMedia
Cetakan: I, 2009
Tebal: x + 346 hlm
ISBN13: 9789797803209

Wishful Wednesday [21]

2
COM

Alhamdulillah, Wishful saya yang Colouring Book itu terlaksana juga berkat Giveaway kak Pipah kemarin, saya sangat terharu ketika lihat nama saya terpajang sebagai pemenang hoki-hokian wuakwkwk. But, seriously, saya kalau menang GA tuh lebay tau, senengnya kebangetan, apalagi dapet voucher belanja buku, aduh ora kuat.

Minggu ini, list Ww saya jatuh ke terbitan Grasindo, eh kalau saya perhatikan cover-cover novel sekarang kece-kece, out of the box, yang biasanya begitu-begitu aja, sekarang tidak begitu-begitu aja. daebbak! 

beuh udah macem NYTBS aje

“You realize that you’re always leaving me by this time? The first time we met, the second time, now.”
“I’m such a Cinderella,” kataku singkat menanggapi kalimatnya itu.
“Maybe. But I’m not a stupid prince.”
“Why the prince is stupid?”
“Well, he told Cinderella that he’s in love with her, but he forgets how she looks and has to put a shoe on every girl in the kingdom.”
Sangat masuk akal. Tapi, sayangnya aku tidak sepintar itu untuk menyadarinya. “If I fall in love with a girl I’ll never forget how she looks. And I know exactly where to nd her.” Charvi Adi pramana tidak menyangka bahwa pertemuannya dengan Nicolas Moreau—seorang ekspatriat Perancis yang tinggal di Jakarta— mengantarkannya pada ide kencan satu hari penuh. Charvi bertemu Nic tepat satu hari sebelum ia terbang ke Paris untuk mengejar mimpi. Hari itu untuk kali pertama ia mengaku jatuh cinta kepada laki-laki yang baru saja ia kenal—suatu hal yang tak pernah ia lakukan sebelumnya. Berpegang pada rasa saling percaya, Charvi dan Nic berjanji untuk bertemu lagi satu tahun kemudian di tempat yang sama. Namun, satu tahun adalah waktu yang lama. Satu tahun bisa mengubah apa saja, termasuk cinta. Masihkah Charvi menjaga perasaannya untuk Nic setelah keduanya terpisah jarak dan waktu yang terbentang antara Perancis-Jakarta?


Aku senang melihat angka-angka berdampingan dengan selaras, ketika ada banyak probabilitas yang bisa menunjukkan angka yang berbeda. Pada akhirnya, ada angka yang sama bertumpu pada satu titik. Sebelas dengan sebelas. Nol dengan nol. Tujuh belas dengan tujuh belas. Raka dan Sara bertemu pada hari yang serba ganjil. Pada hari ketiga dalam suatu minggu di sebuah ruang tunggu wawancara. Di antara hujan deras serta lampu padam, menambah kenahasan hari keduanya yang gagal mendapat kerja. Rupanya benar apa kata orang: bahwa jawaban ditemukan pada proses perjalanan. Raka dan Sara menemukan sesuatu yang menggenapkan hari mereka yang ganjil, di sela-sela musik, canda tawa, dan riuhnya Ibu Kota. Keduanya menikmati Jakarta yang sibuk. Menyusuri tiap jalan seolah waktu berjalan begitu lamban. Raka dan Sara mengobrolkan apa saja, sepanjang itu menahan kebersamaan mereka. Akan tetapi, malam tidak pernah datang terlambat. Hari akan segera usai. Dan, di atas segala ketidakpastian yang ada di muka bumi, akankah keduanya bertemu kembali suatu hari nanti?


Apa hal terburuk dari bertemu orang dari masa lalu? Bisa jadi jawabannya adalah menghadapi kepingan diri pada masa silam yang diam-diam ingin disembunyikan. Orang bilang masa lalu mestinya ditinggalkan demi menatap masa depan. Padahal, masa lalu adalah cermin untuk mengingat siapa dan dari mana perjalanan manusia bermula. Btari tidak menyangka open trip pertamanya ke Bromo membawanya berjumpa dengan Mikhail teman masa kecilnya. Btari tak pernah lagi bertemu Mikha sejak keluarganya memutuskan pindah ke Jakarta. Dan, kini ia berjumpa Mikha, empat minggu jelang hari pernikahan dengan tunangannya. Perjalanan 1 x 24 jam menuju Bromo bersama laki-laki dari masa lalu membawa Btari pada kisah baru. Menyadarkannya dari 25 tahun cerita hidup yang seolah dituliskan oleh orang lain. Mikhail menunjukkan kepadanya, tak semua orang bisa mendapat kemewahan untuk memilih, ketika sebagian lain hanya bisa menerima. Hingga pada pukul sebelas menit kesebelas, Btari dan Mikha sampai pada suatu pembicaraan penting. Pembicaraan tentang diri mereka yang sebenarnya. Tentang bagaimana kemarin, hari ini, dan esok keduanya akan berada.


KEREN KAN BUKUNYA, YE GA? Sampulnya tuh adem-adem gimana gitu, terus judulnya anti meinstream, dan kekinian #Akunihanakkekinian. Eh, Kalau saya bikin Giveaway hadiahnya novel-novel di atas kira-kira alien ikutan ga ya?

Well, jikalau kamu mau buku ini, belilah nak ikutan Ww yuk mampir di blog mba Astrid