[Review] Yuki No Hana
Label:
Challenge,
East Asia RC 2016,
Review 2016,
Serang Book Worm
·
Diposkan oleh
The Kamo Book Blog
di
10:25:00 PM
Penulis : Primadonna Angela
Penyunting Ida Wajdi, Jason Abdul
Perancang sampul : Fahmi Ilmansyah
Penggambar ilustrasi isi : Yuliato Qin
Penerbit : Teen@Noura (Nourabooks)
Tebal : 256 hlm
Tahun terbit : 2014
ISBN : 9786021606728
Hana kecil tersesat di Festival Salju Sapporo di Jepang, ia
tak tau harus pergi ke mana karena ia bahkan lupa jalan menuju hotel, namun,
seorang lelaki seumurannya datang, memberikannya temari dan menemaninya, ia tak tau harus bagaimana untuk berterima
kasih, namun setelah itu keluarganya terpecah.
Kembali ke Indonesia, Hana menghadapi hidup yang berat, ia
memilih hidup sendiri dan mengejar mimpinya ke Jepang, tak peduli seberapa
kayapun ayahnya, ia menolak bantuan dari ayahny. Hana bekerja keras untuk itu,
selama beberapa tahun. Namun kejadian yang mengguncang hidupnya terjadi, ia
merasa sudah tak punya tujuan hidup, segalanya gelap, merasa Tuhan tak lagi ada
di sampingnya. Keajaiban terjadi saat Nenek yang ia urus mewariskan semua harta
warisannya kepada Hana. Hana pun pergi
ke Jepang menggunakan uang itu untuk membalas jasanya.
Namun, sesampainya di Jepang, bukan orang yang ia ingin
temui yang datang, bahkan ia tak mengenalnya. Orang itu mengaku-ngaku sebagai
kerabat, namun bersikap dingin dan menyebalkan. Apakah dia ingin menjahat Hana?
Awalnya Hana berpikir begitu karena orang yang ingin dia temui menitip pesan
kepada kerabat yang menjemputnya. Mereka pergi ke Sapporo bersama, melewati
(cukup lumayan) banyak hal yang membuat Hana pusing sendiri, dia ragu akan
pilihannya.
Novel karangan Primadonna Angela ini adalah salah satu
Festival Series yang dluncurkan oleh Teen Noura, dari Do Rio Com Amor yang
sudah lebih dulu saya baca, novel ini adalah kesukaan saya, saya suka gaya
penulisaannya yang ngalir dan santai, tapi bukan berarti Do Rio Com Amor tidak
bagus, ke duanya saya beri rate 4 di Goodreads, karena menurut saya mereka
worth.
Pindah ke cerita, alurnya yaitu maju mundur, saya ngga punya
masalah dengan alur ini, penulisnya terampil menyusun plot supaya twistnya
dapat, dan clueless. Cara Primadonna menjatuhkan harapan tokoh sangat kejam, dan ngga tanggung-tanggung, membuat
novel ini matang dan terasa real. Sang penulis tega membuat karakter utamanya
hancur tapi ini yang saya suka, kejamnya sampe saya istighfar tapi ngga nyalahin
penulis, well good.
Risetnya juga top, saya ngerasa kalo penulisnya udah tinggal
di Jepang saat Sadako belum lahir, risetnya ngga berlebihan dan saya rasa
rpenggambarannya efisien karena ngga terlalu banyak deskripsi tentang tempat
dll. Seingat saya juga, buku ini ngga ada yang saya permasalahin EYD-nya dan
lain-lain.
The cover is fine. Temanya sama seperti Festival Series
lain, mencolok karena back groundnya putih dan kontras dengan biru. Di dalamnya
juga terdapat ilustrasi-ilustrasi kece, hanya saja yang bikin saya mikir sejak
baca, kenapa ada ilustrasi taj mahal? Padahal, ini kan Jepang … dan keagamaan
di sini juga ngga diungkit.
Selain itu, isinya juga ada pengetahuannya lho, tentang seni
pahat-memahat es! Baru tau? Eyke juga baru tau (maaf sih akunya bopung).
Well, this book is good enough. Ngga melulu soal perasaan,
ini juga ngangkat Sapporo no Niji, jadi yang bete dengan buku yang
begitu-begitu aja, saya rekomendasiin Yuki no Hana. 4/5 bintang.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment