A Letter To Orizuka
Saya selalu bingung harus mulai dari mana tapi biasanya langsung ngalir ketika nulis saya selalu bingung harus mulai dari mana *jiah* lemme introduce my
Saya tidak pernah menyesal membeli novel, saya pikir jalan saya memang disitu,makasih lho mbak ^^ saking saya senang dengan novel BBf, saya merekomendasikannya ke seseorang *hmpalulejos* dan dengan dungunya saya meminjamkan novel berkat pinjaman dari teman saya. Entah dimabuk Sid atau cinta saya melakukan itu. Taunya, bukunya hilang! Sebagai penanggung jawab saya kesel, tapi temen saya yang punya novel itu malah slow slow aja, ya udah. End. Eh ngga kok, abis itu dia ngasih novel buat gantiin BFF yang hilang.
Saya maniak novel mbak Ori karena well, menurut saya, seperti this is so me, pabalatak, berantakan gitu, khas banget remajanya, kayanya mba Ori bakal awet muda nih *Amiin* di pasaran memang banyak novel remaja gitu, cuma yang saya rasain ada suatu kualitas yang ngga saya temuin di semua novel, dan kualitas itu ada pada novel mbak Ori. Dan kemudian saya sadar bahwa pembawaannyalah yang begitu punyakhas sehingga memorable dan klasik.
Tadinya saya mau sekalian curhat mbak tentang Lea dan Raya yang sekarang saya kangenin *Rayanya doang sih* dan Sid yang bikin saya garuk garuk paha sekarang. Tadinya mau saya sebutin semua cuma mendadak vertigo nginget Logan dan logaritma. I think that, this letter so ancur and trashable *:"*, i hope u like it. Thanks, for being "entitas yang udah bikin hidup saya berwarna lewat novel-novelmu." #Gagalromantis #GagalBaper
Romeo's wife wannabe,
Arfina Tiara
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment