[Review] Adonis ; Cinta dan Kesederhanannya

Judul : Adonis
Penulis : Ambhita Dhyaningrum
Editor : Fitria Sis
Pemeriksa aksara : Deni dan Andan
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun : 2015
Tebal : 218hlm
ISBN : 9786022910756



Ambhita Dhyaningrum, mantan editor in house yang putar haluan menjadi penulis, penerjemah dan editor lepas sejak 2009. Dia telah melahirkan beberapa karya, salah satunya adalah Adonis, yang menjadi pemenang ke dua Lomba Novel Wanita Dalam Cerita. Salut ya guys!

Oke, klise mungkin. Tapi itulah yang saat ini bisa kulakukan. Membiarkan hati ini terobati dengan sendirinya. Dan membuka hati ini untuk siapapun yang ingin singgah di dalamnya.
Jangan katakan aku single mother yang patah hati parah. Tapi kalau ditanya apakah aku merindukan sosok lelaki yang jujur dan tulus mencintaiku? Dengan berat hati kujawab, iya tepat sekali.
Lantas, saat sebuket bunga selalu rajin datang di cubicle-ku setiap pagi dan surel puisi cinta tidak pernah absen singgah di surel-ku. Apakah aku harus berbunga-bunga, karena sebentar lagi akan merasakan cinta?
Ya, mungkin seharusnya seperti itu, kalau si pengirim bunga dan puisi itu tidak menyembunyikan identitasnya
Sinopsis

Lea, seorang karyawati yang kini menjadi single mother, bukanlah keinginannya untuk memisahkan Kira anaknya dengan Alfa, mantan suaminya. Setelah perpisahannya dengan Alfa, kehidupan Lea terus berjalan dan sampai pada suatu waktu, dia mulai mendapat kiriman puisi, juga buket bunga lili putih di atas meja kubikelnya. Awalnya ia mengira bahwa kiriman puisi atas nama Adonis itu adalah dari Alex, teman sekantornya di bidang IT, sahabatnya sangat yakin karena dia menemukan buku puisi di atas mejanya. Akhirnya dia meminta pertolongan Dante, seorang pekerja di bidang IT, untuk melakukan pelacakan seadanya.
Masalah puisi dan bunga lili putih belum selesai, datang Alfa yang mengaku sudah berubah dan menginginkan bersama demi Kira. Akankah Lea tau siapa si Adonis dan pengirim bunga lili, serta bagaimanakah kelanjutan hubungan Lea dengan Alfa?

Review

Bagaimana sih rasanya jadi single mother? Novel ini berlatar belakang pernikahan dan tokoh utamanya adalah single mother. Buat yang ingin tahu rasa jadi ‘berjuang sendirian’ sangat dianjurkan baca buku ini, maupun yang ngga kepengen tau rasa jadi ‘berjuang sendirian’. Menyelami dunia asmara Lea cukup seru, degan pembawaannya yang kalem dan formal bikin novel ini high-class ditambah sampulnya yang cukup eye catching (karena saya baca liat sampulnya dulu haha).

Alurnya, seingat saya sih maju ya, mundurnya hanya sedikit pas dia mengulang memori saat masih menyandang status Mrs. Alfa. Karakternya bisa saya bilang biasa saja, karena tidak membuat saya sampai menuliskah nama tokoh di jendela pendingin minuman di mini market. Tapi ada satu tokoh yang membuat saya meyakinkan diri untuk konsisten berlari di rute yang benar. Dante. Dia yang membuat saya tergugah, cowo yang ngajak ke masjid emang ngga kalah kerennya dengan cowo yang lain J

Hanya saja, pas buka buku ini, dan membaca prolog, ada keengganan hati untuk melanjutkannya tapi karena tekad menghabiskan buku perpus daerah (huehehe) saya paksa sampai habis, dan ternyata, pada pertengahan, saya rasa pada bab ke 15, saya ngga merasa terpaksa baca ini, malah saya pikir hadirnya Dante bikin saya terus baca ini hingga akhir. Hingga saya kebelet nikah.


Bacaan tentang keluarga memang selalu membuat hati hangat, dan betah berada di rumah bersama berlusin box pizza. Mbak Dhyan mengetuk hati pembaca lewat Adonis dan menyampaikan bahwa takdir telah menunggu dan akan selalu datang tepat waktu. 3 bintang!

No comments:

Post a Comment