Showing posts with label Gagas Media. Show all posts
Showing posts with label Gagas Media. Show all posts
12 Special Answer For Gagas

Hi everyone, sudah terlalu lama gue berhibernasi menunggu kuota datang kepelukan, akhirnya beli juga demi ikutan KADO UNTUK BLOGGER-nya GagasMedia yang lagi ulang tahun! Wuh! Umur segini biasanya lagi mau masuk kelas 6 SD, siap-siap UN ya Gas! :p
Tahun kemaren gue ikut berpartispasi dalam event anniversary-nya Gagas, kali ini, gue juga ikut memeriahkan ulang tahunnya, semoga aja masuk 12 besar gitu kan ehm ...
And here the 12 special answer!
1. Sebutkan 12 buku yang paling berkesan setelah kamu membacanya!
Paling berkesan? Seri The Chronicles of Audy by Orizuka, gue ngga pernah sekecanduan baca buku berseri. Juga sada Restart-nya Nina Ardianti yang baru aja gue baca kemaren,konfliknya emang biasa tapi penyajiannya enak dan karakter Iannya loveable sangat.
2. Buku apa yang pernah membuatmu menangis, kenapa?
I For You by Orizuka! Koala Kumal-nya Raditya Dika! bedanya, Koala Kumal bikin nangis ketawa.
3. Apa quote dari buku yang kamu ingat dan menginspirasi?
Koala Kumal-nya Raditya Dika!
"Yang jelas, orang setelah mengalami patah hati hebat akan berubah."-hlm.2074. Siapakah tokoh dalam buku yang ingin kamu pacari? Hayo, berikan alasan kenapa kamu cocok jadi pasangannya. Hehehe.
Fedrian Arsjad, Restart! Honestly, gue ngga ada cocok-cocoknya sama itu cowok, gue ngga cantik, gue ngga terlalu pintar, gue masih belum punya ktp dan gue juga belum tentu bisa bikin ia absen ngehardik orang. Tapi gue kepengen, kepengen gitu, da aku mah apa yang hanya blogger yang berharap XD
5. Ceritakan ending novel yang berkesan dan tak akan kamu lupakan!
Sebenernya lupa semua ending buku yang pernah dibaca. Hm apa ya? Mungkin Lost-nya Eve Shi, ending yang greget dan menggantung, bikin penasaran apa yang bakal diterima sama tokoh utama ceweknya, lupa namanya -_-
6. Buku pertama GagasMedia yang kamu baca, dan kenapa kamu memilih itu?
Lelaki Buaya Darat-nya Nina Ardianti kalo ngga salah (?) waktu itu gue baca di perpus sekolah yang notabenenya punya sedikit koleksi novel, karena menurut gue bagus sampulnya makanya gue baca XD
7. Dari sekian banyak buku yang kamu punya, apa judul yang paling menarik?
The 100-Year-Old-Man Who Climbed Out Of The Window And Disappeared, panjang banget judulnya sehingga terlihat beda dan menarik.
The 100-Year-Old-Man Who Climbed Out Of The Window And Disappeared, panjang banget judulnya sehingga terlihat beda dan menarik.
8. Sekarang, lihat rak bukumu... cover buku apa yang kamu suka, kenapa?
To All The Boys I've Loved Before by Jenny Han, sampulnya manis, seorang cewek yang lagi nulis surat di atas kasur. Dan keurbanan
To All The Boys I've Loved Before by Jenny Han, sampulnya manis, seorang cewek yang lagi nulis surat di atas kasur. Dan keurbanan
9. Tema cerita apa yang kamu sukai, kenapa?
Gue lebih suka tema penjelajah waktu yang berhubungan dengan sejarah kayak The Chronicles Of Tempus dari K.A.S Quinn selain itu, Gue juga suka tema persahabatan, well, sebenernya gue juga sekalian pengen tau cara bersahabat dengan baik dan benar lewat buku tema persahabatan. Gue suka sih sama romance, cuma sekarang romance nya udah mainstream semua jadinya bosen deh.
Gue lebih suka tema penjelajah waktu yang berhubungan dengan sejarah kayak The Chronicles Of Tempus dari K.A.S Quinn selain itu, Gue juga suka tema persahabatan, well, sebenernya gue juga sekalian pengen tau cara bersahabat dengan baik dan benar lewat buku tema persahabatan. Gue suka sih sama romance, cuma sekarang romance nya udah mainstream semua jadinya bosen deh.
10. Siapa penulis yang ingin kamu temui, kalau sudah bertemu, kamu mau apa?
K.A.S Quinn, Orizuka, Jenny Han, Julie Anne Peters, Nina Ardianti, Nel Falisha dan semua penulis yang bukunya pernah gue baca yang belum disebutin. Kalau ketemu, hal yang paling nggak akan gue lewatin adalah berfoto, novel addict gitu lho, harus punya foto dengan penulis XD juga interview, gue punya cita-cita jadi penulis so gue pengen minta sharing dari penulis-penulis itu.
K.A.S Quinn, Orizuka, Jenny Han, Julie Anne Peters, Nina Ardianti, Nel Falisha dan semua penulis yang bukunya pernah gue baca yang belum disebutin. Kalau ketemu, hal yang paling nggak akan gue lewatin adalah berfoto, novel addict gitu lho, harus punya foto dengan penulis XD juga interview, gue punya cita-cita jadi penulis so gue pengen minta sharing dari penulis-penulis itu.
11. Lebih suka baca e-book atau buku cetak, kenapa?
Buku cetak. Soalnya mata gue ngga kuat kalau dihadapin dengan layar dengan intensitas cahaya yang lumayan, serta radiasi yang membahayakan. Gue sendiri berusaha untuk mengurangi baca di gadget demi mata tersayang. Selain itu, rasanya beda aja kalau baca buku tanpa buku yang konkret, ngga terasa book addictnya.
Buku cetak. Soalnya mata gue ngga kuat kalau dihadapin dengan layar dengan intensitas cahaya yang lumayan, serta radiasi yang membahayakan. Gue sendiri berusaha untuk mengurangi baca di gadget demi mata tersayang. Selain itu, rasanya beda aja kalau baca buku tanpa buku yang konkret, ngga terasa book addictnya.
12. Sebutkan 12 kata untuk GagasMedia menurutmu!
Damn, I infacted of all grear-excellent-amazing book from Gagas Media!
Kejar mimpimu dan #TerusBergegas dengan Gagas Media!
[Review] Restart

Editor :
Prisca Primasari
Proofreader :
Christian Simamora & Jia Effendie
Penata letak
: Gita Ramayudha
Desain cover
: Dwi Anissa Anindhika
Penerbit :
Gagas Media
Tahun terbit
: 2013
Tebal :
446hlm
ISBN :
979-780-6316
“I’m facsinated by the way you talk, by the way you walk.” (Fedrian to Syianna, pg.394)
"Semua orang pernah patah hati. All you have to do is move on."
Aku selalu mengira tak akan bisa hidup tanpa cintanya. Aku lupa, semua luka perlahan-lahan akan sembuh juga. Biarkan saja waktu yang menjadi obatnya.
Saat itu akan tiba, ketika aku benar-benar menerima kenyataan bahwa kini tak ada lagi 'kita'. Sekarang hanya aku, minus dirinya. Dia pergi terlalu lama dan aku terlalu bodoh terus-terusan memikirkan dirinya. Aku bisa hidup tanpa kenangan dan senyumannya. Kalau sebelum mengenal dia saja aku bisa bahagia, apa bedanya bahagia setelah tanpa dirinya?
Aku pasti akan jatuh cinta lagi. Suatu hari nanti... dan dengan yang lebih baik dari dirinya.
Adalah Syianna, pegawai bank yang mengalami siklus cinta.
Dan dia mendikasikan dirinya agar lupa tapi ingatan muran Kempinski selalu
menggentayanginya. Saat ada sebuah kesempatan untuk berlari, ia melarikan diri.
Namun Tuhan mempertemukan Syianna dengan seseorang yang tak layak disebut
namanya di Hong Kong.
Pertemuan yang diatur Tuhan juga membuatnya terjebak dalam
klub malam dan mendapat jackpout dari orang asing. Tak lama setelah kembali ke
Jakarta, Tuhan pun mempertemukannya dengan si jackout dan temannya. Mampukah
dia menghindar atau melawan?
---
Cinta memang manis, tapi keseluruhan cinta bukan hanya
tentang manis, tapi pahit dan hitam. Syianna merasakan hitamnya setelah 3 tahun
pacaran. Menurut gue itu terlalu over, dan gue ngga profesional dalam bidang
cinta-cintaan dan gue belum bisa ngerti kenapa dia ngga tampar aja si orang
yang tak layak disebutkan namanya dan berpikir rasional (realistis juga) kalo
di dunia ini cowok bukan dia doang. Keki sendirijadinya kalau udah baca bagian
yang menyangkut tragedi Kempinski.
Di novel ini bukan hanya fokus sama masalah cinta Syianna,
mbak Nina menyajikan pendidikan tentang perbankan di sini, point yang bagus.
Selain dapat cerita cinta Syianna, pembaca juga dapat informasi tentang bank,
dan itu detail, maklum yang nulisnya kan banker. Gue juga salut dengan
penggambaran Fedrian, gue rasa sih ngga banyak penggambarannya tapi gue ngerasa
bahwa Ian itu hidup, entah gimana gue juga kecanduan ngebayangin Ian.
Penokohannya juga kuat, gue dapat feel menyebalkan Syianna
(Dan gue benci dia) yang sebenarnya menurut gue drama queen tapi Syianna
sendiri mengeledek Edyta, sahabatnya, drama queen. Ciri kalau gue terguncang
dengan setiap karakter di sini. Di novel ini juga nggak melulu perbankan dan
cinta, tapi tentang sahabat. Feel persahabatan antara Aulia (yang gue kira
bakal berakhir di hati Syianna) dan Syianna, ada juga Edyta.
Novel ini diselipin juga tentang keluarga, bagaimana
kedekatan keluarga Edyta dan Syianna.
Gue suka banget dengan dialog antartokohnya, pencampuran
bahasa yang metropop banget. Btw, dialog Ian kalo muji Syianna juga manis, pake
banget.
Sayangnya, novel ini terlalu tebal dengan konflik mayoritas
cinta. Kalau aja dipangkas dan diefisiensikan. Novel ini mungkin udah abis gue
lahap tanpa menunda cucian piring.
Overall, gue suka banget dengan novel ini dan ini recomended
(walaupun gue terlalu telat bacanya, ini 2015 Pin -_-) 4/5 bintang untuk novel
ini <3
[Review] Jejak Hati
Penulis : Farah Hidayati
Editor : enHa & Gita Romadhona
Penyelaras aksara : Jia Effendie, Erlin Natawiria &
Tesara R.
Penata letak : Landi A. Handwiko
Penyelaras tata letak : Erina Puspitasari
Desain sampul : Amantha
Nathania
Penerbit ; GagasMedia
Tahun terbit :2014
Tebal : 258hlm
No.ISBN : 979-780-776-2
Cinta selalu seperti itu.Kau dipaksa menembus ruang-ruang waktu agar benar-benar tahu bagaimana cara yang benar untuk menyebut rindu.
Melisa menyukai Ryan—rekan kerjanya. Menyukai cara laki-laki itu bicara, tertawa, dan caranya membicarakan cinta. Sayangnya, cinta yang bukan disimpankan untuk Melisa. Melisa menyukai Ryan, jatuh cinta kepadanya. Namun, cinta selalu begitu, bukan? Selalu datang bersama kecewa, juga setumpuk luka.
Sampai saat itu datang, saat ia dan Ryan harus bekerja sama menyusun keping-keping sebuah cerita. Mau tidak mau, Melisa berhadapan dengan takdir yang sebenarnya bukan takdir miliknya sendiri.
Kisah Melisa ini juga untukmu, yang merasa sedang tidak percaya pada keajaiban cinta.Juga untukmu yang senang menunggu meski tak mampu berdamai dengan waktu.
Saya kagum dengan tulisan kak Farah, walaupun baru baca
karyanya yang ini tapi saat baca awalnya, sungguh keren. Narasi pintar tentang
batuan serta kimia membuat saya takjub, baru kali ini setelah baca buku mbak
Dee. Alurnya rapih, riset tentang intannya keren, sangat mendalam,
jangan-jangan kak Farah jualan batu akik kali ya?
Saya juga dapat nerima tentang kemampuan Melisa, entah itu
memang ada di dunia nyata atau enggak, kak Farah memoles itu dengan baik dan
apik. Seakan sebuah fantasi tapi terlihat seperti realita. Kisah Melisa-Ryan
juga manis. Saya jadi kepengen punya sahabat maca Ryan XD
.
Untuk sampulnya, dari 5, saya akan berikan 4. Perpaduan
putih susu dengan warna ungu ditambah relief-relief macam itu sungguh manis,
elegan dan simple. Peletakkannya juga pas dan seimbang.
Adegan yang saya paling suka adalah ketika Ryan dan Melisa
di dalam mobil, lalu begitu. Manis. Juga saat mereka di danau cemara. Saya suka
deg-degan sendiri kalau Melisa kumat dan melihat masa lampau. Adegan yang bikin
greget adalah ketika ketemu Asmanta, ya ampun, dia rusak momen Ryan-Melisa nih
huhu L
Sayangnya, endingnya terlalu cepat, eksekusinya kurang baik.
Coba diperlambat, dan dibikn sedemikian rupa supaya bisa lebih alami. Mungkin
saya bakal ngasih 5 bintang untuk novel ini. Juga dengan sampulnya, saya merasa
tertipu karena saya kira bakal disuguhkan cerita manis dan lika-liku hubungan
pacaran, apalagi ditambah cincin di bawahnya. Saya terharu ternyata konten
dalamnya tidak seperti yang saya pikirkan. Judulnya juga, kurang pas. Kalau
judulnya Tukang Intan Ke Amsterdam mungkin nggak akan cocok juga. Maafkan.
Ada 3,5 dari 5 bintang dari saya untuk Jejak Hati ^^
[Review] Koala Kumal
Editor : Windy Ariestanty
Penyelaras Aksara : Resita Wahyu Febrianti & Gita Romadhona
Penata Letak : Gita Ramayunda
Illustrator Isi : Sweta Kartika
Desainer Sampul : Levina Lesmana
Illustrator Sampul : Adriano Rudiman & Levina Lesmana
Fotografer : Sardo Michael
Penerbit : Gagas Media
Tahun Terbit : cet 3, 2015
Tebal : 250hlm
No.ISBN : 979-780-769-X
"Cinta itu ternyata faktor motivasi yang mujarab"-hlm.200
Raditya Dika, seonggok manusia yang belum menikah, kalau ditanya pasti jawab, "Nanti ya habis hujannya reda."
Novel ini berisi kumpulan cerpen, pengalaman Raditya Dika, dari Adanya Jangwe Dikapalanya sampai Koala Kumal, secara garis besar novel ini mengisahkan patah hati yang pernah bang Radit alami.
Seperti novel-novel bang Radit yang lain, novel ini keren, sungguh luar biasa bagaiamana cobaan bang Radit mengalami pengalaman seabsurd itu. Bingung, kenapa bang Radith nggak bunuh diri aja *bercanda*, Setiap ceritanya dikemas secara apik, disusun semengalir mungkin, penyajiannya santai, nggak menggurui disetiap kesimpulan setiap bab. Dan feel lucunya kena! He's really make reader laugh.
"Hubungan yang sudah mati."-hlm.204
Aku juga suka dengan komik di dalamnya, seperti light novel gitu. Ilustrasinya mirip banget sama bang Radit, apalagi yang bab Patah Hati Terhebat, aksen beloonnya kena banget! Dari semua bab, yang paling kusuka adalah bab Lebih Seram Dari Jurit Malam, ceritanya manis, suka banget dengan Lina yang ngode gitu, tapi ya bang Raditnya kagak peka (n). Wah greget.
Aku jadi keinget serial Malam Minggu Miko episode-- lupa namanya, tapi nyeritain bahwa si cewek lebih gentle dari cowok-- entah Dovi atau Miko waktu itu, aku berhipotesa (whew) bahwa itu juga terinspirasi dari pengalaman bang Radith yang juga ada di buku ini, bab Balada Lelaki Tomboi
Soal cover, mungkin wajah cowok yang megang tongkat itu yang harus diperbaiki. (JK). Covernya lucu, adem, hijau TUA gimana gitu.
"Yang jelas, orang setelah mengalami patah hati hebat akan berubah."-hlm.207Koala Kumal-- bisa jadi buku pemotivasi orang patah hati, semuanya bikinku sadar, akan makna yang disampaikan penulis kepada pembaca, bahwa ... (ini spoiler bukan?) patah hati membuatmu dewasa. Berarti orang yang sering mengalami patah hati, kedewasaannya pun meningkat. Berarti bang Radith udah dewasa banget, terus kapan nikahnya ya? :P
4,5/5 bintang untuk buku non-fiksi komedi ini \:D/
Kalimat favorit laiinnya :
- "Gue selalu percaya tingkat keseriusan cowok bisa dilihat dari martabak apa yang dia bawa ke rumah pacarnya ketika ngapel."-hlm.216
- "Kalau gak patah hati, gak belajar kali, Ma."-hlm.235
- "Cinta kadang dikalahkan uang."-hlm.241
[Review] Till We Meet Again
Penulis : Yoana Dianika
Editor : Rayina
Proofreader : Gita Romadhona
Penata Letak : Nopianto Ricaesar
Desainer sampul : Dwi Annisa Anindhika
Penerbit : GagasMedia
Tahun terbit : 2011
Tebal : 294hlm
"Cinta butuh keberanian"
Bermula saat Elena Sebastian Atmadja pergi ke Wina untuk kuliah, pertenmuannya dengan 2 orang lelaki mengubah hidupnya, juga seorang artis Indonesia yang juga tinggal di Wina.
Masa lalu, cinta, dan kenangan tersusun apik di novel buatan kak Yoana ini. Risetnya sangat oke, sehingga penulis seakan pernah tinggal dan mengambil kuliah di sana. Ceritanya, deskripsinya sangat amat detail, penjabarannya tidak membosankan, tidak terkesan sedang membaca buku ensiklopedia. Konflik cinta yang agak rumit tapi mainstream. Serta masa lalu yang terbayang-bayang oleh tokoh utama wanita dan pria. Novel ini menggunakan alur campuran.
Sayangnya, di sepanjang cerita ini terlalu suram, maksudnya kurang hidup dan ekspresif, rasanya flat. Cukup panjang dengan konflik yang sederhana, sehingga terasa membosankan. Karakter Hans dibiarkan menggantung setelah "itu" (yang baca pasti taula :D). Endingnya kurang awesome. Serta ada beberapa typo, salah satunya di halaman 136, tapi typonya tidak masalah.
Aku baca novel ini seakan baca novel terjemahan, sumpah riset yang dilakukan penulis benar-benar fantastis, bagaimana tidak? dari halaman awal ke akhir, penulis sangat detail menuliskan sebuah deskripsi tempat. Salut deh sama kak Yoana. Banyak sekali ilmu tentang Wina yang aku dapat dari hasil riset fantastisnya kak Yoana.
Aku beri 3,5 / 5 bintang untuk novel ini! :)
kalimat fav :
- "A guy can like you for a minute and then forget you afterwards..." (hlm 200)
- "Don't ever lose your heart to someone who doesn't deserve it" (hlm 201)
- "Guys may be flirting all day. But before they go to sleep, they always think about the girl they truly care about" (hlm 202)
- "Everything we do is right, even when it's wrong. There's always a lesson to be learned ..." (hlm 212)
- "Kita pasti bisa! Stop being afraid of what could go wrong and think of what could go right!" (hlm 258)
- "Baby, if you love someone, let it go. If it comes back to you, its yours forever. If it doesn't, then it was never meant to be yours." (hlm 266)
- "Cinta butuh waktu..." (hlm 277)
- "Tapi ternyata selama ini pikiranku salah. Cinta tidak butuh waktu, tapi butuh keberanian" (hlm 277)
[Review] Kamu
Editor : Yulliya Febria& Wisyawati Oktavia
Proofreader : Widyawati Oktavia
Penata Letak : Indra Adwiena
Desain Sampul : Gita Mariana
Penerbit : Gagas Media
Tebal : 390hlm
Terbit :cet 1 Mei 2012
ISBN : 602-220-052-0
*
"Oh cinta memang membuatnya tidak waras" hlm 222Sebuah cerita dengan komposisi kenangan, luka dan cinta yang dipaparkan sedemikian rupa di 390 halaman, membuatku terpukau. saat melihat tebalnya buku ini, aku ngga yakin bakal ngabisin ini dalam satu hari, nyatanya semalumpun kulahap abis :D.
Bab awal memang agak membosankan buatku, tapi setelah memasuki kehidupan si tokoh utama, yaitu Kiran, aku jadi tertarik. Mulai dari ketemu di rumah sakit aja udah mulai seru.
"- dan beginilah caranya, mengikuti apa pun yang dilakukan gadis itu untuk mengerti jalan kehidupannya" hlm 228Novel yang ditulis oleh mahasiswi UPI Bandung ini benar-benar drama, aku baca ini seperti lagi lihat drama Full House. Konfliknya sama, sama sama kawin kontrak. Kiran, dijodohkan dengan anak sahabat ayahnya yang dulu blablalablabla :D
Berkat perjanjian konyol itu, hidup Kiran jadi berubah, segalanya. Kenangan masa lalu, luka yang selalu ia rasakan setelah resepsi itu, cinta pertamanya, Park Jong Hyun juga selalu ia rasakan setelah resepsi itu.
"Aku memang sleeping beauty, tapi aku tak akan tidur lagi untuk mengabaikanmu" hlm 384Novelnya kece abis, konfliknya tersusun apik, hanya saja penokohan Kiran terlalu berlebihan, dia terlalu polos dan munafik, dia sukses membuatku kesal sepanjang adegan di salon dan di jalan saat hujan-hujan.
Kovernya yang lembut mewakili sifat Kiran dewasa, sayang font blurpnya terlalu kecil. Ada lumayan banyak typo pada bagian akhir cerita.
[Review] Kitten Heels
Editor : Gita Romadhona
Proofreader : Widyawati Oktavia
Penata Letak : Edwita Mirayana
Desainer sampul : Bintang Alleyosha M.
Penerbit : Gagas Media
Tebal : 268 hlm
Tahun Terbit : cet 1, 2009
ISBN : 979-780-314-7
satu kata : ngocak. Novel ini bener-bener bisa dan sukses mengocok perut. Gaya bahasa remaja banget, perawan dah, yang nulisnya juga remaja banget (ditampol tante Tita). Novel ini terdapat banyak sekali jokes renyah, ngga basi dan fresh, walaupun ada beberapa kata yang bisa dibilang tajam yang seharusnya ngga dibaca oleh manusia seusia saya '-'.
Walau begitu, saya lebih suka ini dibandingkan dengan novel kucingnya mba Widya Oktavia : Kucing Melulu dan Cerita Cinta (Me)lulu.
Bagian yang paling aku suka adalah bagian kepolosan Dedeh (atau memang bodoh), apalagi saat bagian Ketty nemuin Wenda di rumahnya bersama Ellen, Dedeh dengan polosnya bilang "Dedeh nungguin" baca aja sendiri :p
Praktisnya, novel ini bener-bener cakep.
Kalimat favorit :
"Kata Ibu juga, serapi-rapinya nyimpen bangke, nanti sih, ketauan juga" hlm 9
Subscribe to:
Posts (Atom)