Showing posts with label Review 2016. Show all posts
Showing posts with label Review 2016. Show all posts
[Review] Endless Love
Label:
East Asia RC 2016,
Review 2016,
Serang Book Worm
·
Diposkan oleh
The Kamo Book Blog
di
12:48:00 PM


Judul : Endless Love
Penulis : Wu Xiao Yue
Penerjemah : Jeanni Hidayat
Penyunting : Arumdyah Tyasayu
Proofreader : Dini Novita Sari
Cover Designer : Angelina Setiani
Illustrasi Isi : Frendy Putra
Penerbit : Haru
Tanggal Terbit : Januari 2015
Edisi : Cetakan Pertama
ISBN : 978-602-7742-44-4
Tebal : 278 Halaman
Bermula dari suatu kejadian yang melibatkan benang merah,
kenangan-kenangan manis di antara mereka pun perlahan terukir. Namun, seiring
dengan berlalunya waktu, salah seorang dari mereka memilih untuk mengubur
kenangan itu dalam-dalam.
Siapa yang mengira bahwa Liang Jing Hao, laki-laki dingin
perwakilan perusahaan Red Line Soft Tech yang berhati dingin itu, dulunya
adalah pria yang selalu penuh dengan tawa?
Dan siapa juga yang akan menyangka bahwa Song Rui En,
pelukis jalanan yang selalu menunggu di depan bandara itu, dulunya adalah
wanita yang hidup penuh kemewahan?
Saat mereka bertemu kembali, dapatkah kenangan tentang
benang merah itu menghadirkan kebahagian bagi kedua orang tersebut?
Atau… malah sebaliknya?
[Review] Sudut Mati
Label:
Bentang Pustaka,
Read at Your Own Risk 2016,
Review 2016
·
Diposkan oleh
The Kamo Book Blog
di
9:09:00 PM


“Ekstremis gila selalu datang ketika orang-orang yang mampu berpikir jernih diam saja melihat situasi keruh.” Pg. 305
Pengarang: Tsugaeda
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Bentang Pustaka
Tebal : 338 halaman
Diterbitkan pertama kali :
September 2015
Format : Paperback
Target :Dewasa
Genre :Thriller Suspense
Titan kembali dari Amerika Serikat setelah delapan tahun, tepat ketika Grup Prayogo milik ayahnya sedang krisis dan membutuhkan bantuannya. Selain kesulitan dalam urusan bisnis, ada ancaman dari kompetitor jahat, Ares Inco, yang memiliki keinginan menghancurkan keluarga Prayogo untuk selamanya.
Namun Titan tak hanya menghadapi itu. Kakaknya, Titok, tak suka tersaingi olehnya di dalam Grup. Adiknya, Tiara, justru menikah dengan putra mahkota musuh. Dan mungkin ia juga telah membawa kekasih yang dicintainya ke dalam bahaya.
Titan harus menghadapi itu semua. Sementara tanpa ia ketahui, seorang pembunuh dengan kode 'Si Dokter' mengintai dan menunggu saat tepat untuk ikut campur ke dalam urusan mereka.
Novel thriller korporasi garapan sarjana FISIP UI ini
bercerita tentang Titan yang yang kembali ke tanah air setelah bersembunyi di
Amerika. Tentang ekstremis gila yang harus dihentikan oleh Teno. Tentang
kekuasaan dan ambisi Titok. Serta bagaimana berdamai dengan masa lalu Kath.
Keseluruhan cerita ditempatkan secara acak pada novel ini, memberikan kesan misterius dan bikin jantungan kalau lagi serius baca Sudut Mati lalu pintu kamar terketuk. Kalau diibaratkan novel ini merupakan kumpulan 240 keping puzzle (maaf ya lebay). Plot twist yang disuguhkan penulis masih meledakkan saya Karena spekulasi-spekulasi saya lagi-lagi dipelintirkan. Alurnya sungguh menawan, dibawa dengan gaya penulisan Tsugaeda yang kalau menurut saya termasuk ringan dalam genre ini, tapi itulah yang bikin saya suka kebangetan dengan novel-novelnya. Rasanya memenuhi apa yang sedari dulu saya cari tapi saya ngga tau apa itu kemudian datanglah Rencana Besar dan Sudut Mati yang bikin saya ketagihan baca Thriller, terima kasih lho.
Novel ini bersetting di Indonesia dan Amerika, untuk penggambaran Amerika saya ngga punya masalah, cuma ini sebenernya agak ngga penting sih, di bagian dialog Kath tidak diberitau kalau dia menggunakan Bahasa inggris (ini sayanya yang kurang pinter, mian). Karakternya oke-oke, masing-masing konsisten dalam perannya, dan wow saya suka penggambaran karakter Teno.
Saya ingin bahas Teno sedikit, dia ini sangat berbeda, tapi memang seperti ekstremis gila, dia tak kenal ampun, tak kenal takut. Saya suka banget sama karakter dia karena dia cerdas, punya pemikiran gila dan sayangnya saya setuju dengan pemikiran gilanya, hanya saja saya tidak megaplikasikannya ke dunia nyata karena sangat ekstrem. Teno ini benci dengan masyarakat tapi dia ngambil ilmu komunikasi -_-. Ada satu hal lagi yang saya suka dari dia, dia membuat keputusan apa yang dia pengen dan sekalipun itu gila, dia melakukannya.
Selain Teno, ada Titan yang masuk nominasi karakter top di Sudut Mati. Titan ini adiknya Teno. Saya rasa dialah yang paling waras tapi dilain sisi juga ada ketidak warasannya. Relatif. Saya suka dengan rencana-rencana genius yang dia susun demi memperbaiki perusahaan, dia berani banget manfaatin eksistensinya. Tapi ada satu keputusan yang dia ngga berani ambil. Apa ya kira-kira?
Bagian yang paling saya suka adalah setiap bagian yang membahas tentang Teno dan Titok, apalagi pas seorang polisi membaca buku Teno yang tidak akan saya beritahukan judulnya, konyol pokoknya. Di sini, saya bisa tau segimana cerdas penulisnya bravo dah.
Moral value yang bisa saya tangkap dari novel ini adalah, kerakusan manusia akan memakan manusia itu sendiri. Yah, seperti itu. 4.5/5 love!
Note : Untuk yang berencana baca novel Tsugaeda, saya rekomendasikan baca Rancana Besar terlebih dahulu.
[Review] And Then by Yuli Pritania
Label:
#POSTBAR,
Grasindo,
PBBP2016,
Review 2016,
Serang Book Worm
·
Diposkan oleh
The Kamo Book Blog
di
3:50:00 AM


Editor : Cicilia Prima
Penata isi : Yusuf Pramono
Penerbit : Grasindo
Tahun terbit : 2015
ISBN : 9786023751839
Pada usia 14:
aku membenci sosok gadis kecil bergaun kuning yang mengintip dari balik punggung ibunya dengan malu-malu.
Pada usia 22:
aku jatuh cinta pada sosok gadis remaja yang duduk di pinggir jendela bus, tampak getir dan ketakuran terhadap dunia.
Pada usia 30:
aku berniat memorakporandakan hidup seorang artia muda yang sedang naik daun, artis paling dipuja sekaligus paling dicaci di Korea.
Tujuan hidupku hanya satu:
membalaskan dendam untuk 14 tahun awal hidupku yang terbuang sia-sia.
Masalahku hanya satu:
ketiga gadis dalam hidupku itu adalah satu orang yang sama. Lee Jung-Ha.
Wishful Wednesday [24] + No Kuis
Label:
Review 2016,
Serang Book Worm,
Wishful Wednesday
·
Diposkan oleh
The Kamo Book Blog
di
9:06:00 PM


Guess what i will write on ths post?! Tadaa, bukan Dear Friend With love dan falling lagi melainkan, Falling dan DFWL lel! Sebenernya mau ngewishin kain kanvas motif line warna warni semeter buat dibikin sampul novel, cumaaa karen masih ngebet pen punya si Falling dan DFWL, edisi ini menjadi edisi WW terakhir yang ngebahas Falling dan DFWL.
Seih juga harus berpisah dengan mereka yang belum terkabulkan, tapi saya mencoba membuka hati #eaks dan menerima terbitnya novel baru sebagai list WW. Semoga kalian yang baca ataupun yang flash read, karena bosn dengan WW saya senang akhirnya saya bisa move on #tsadeeest
Selamat ber WW ria, kalo yang udah ngga sabar pengen tau siapa pemenang GA WW23, tanyakan saja pada dua kover di atas, dan berdoalah semoga kalian belum gila karna ngobrol sama sampul novel
[Review] Adonis ; Cinta dan Kesederhanannya
Label:
Bentang Pustaka,
PBBP2016,
Review 2016,
Serang Book Worm
·
Diposkan oleh
The Kamo Book Blog
di
2:41:00 AM


Judul : Adonis
Penulis : Ambhita Dhyaningrum
Editor : Fitria Sis
Pemeriksa aksara : Deni dan Andan
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun : 2015
Tebal : 218hlm
ISBN : 9786022910756
Ambhita Dhyaningrum, mantan editor in house yang putar
haluan menjadi penulis, penerjemah dan editor lepas sejak 2009. Dia telah
melahirkan beberapa karya, salah satunya adalah Adonis, yang menjadi pemenang
ke dua Lomba Novel Wanita Dalam Cerita. Salut ya guys!
Oke, klise mungkin. Tapi itulah yang saat ini bisa kulakukan. Membiarkan hati ini terobati dengan sendirinya. Dan membuka hati ini untuk siapapun yang ingin singgah di dalamnya.
Jangan katakan aku single mother yang patah hati parah. Tapi kalau ditanya apakah aku merindukan sosok lelaki yang jujur dan tulus mencintaiku? Dengan berat hati kujawab, iya tepat sekali.
Lantas, saat sebuket bunga selalu rajin datang di cubicle-ku setiap pagi dan surel puisi cinta tidak pernah absen singgah di surel-ku. Apakah aku harus berbunga-bunga, karena sebentar lagi akan merasakan cinta?
Ya, mungkin seharusnya seperti itu, kalau si pengirim bunga dan puisi itu tidak menyembunyikan identitasnya
Sinopsis
Lea, seorang karyawati yang kini menjadi single mother,
bukanlah keinginannya untuk memisahkan Kira anaknya dengan Alfa, mantan
suaminya. Setelah perpisahannya dengan Alfa, kehidupan Lea terus berjalan dan
sampai pada suatu waktu, dia mulai mendapat kiriman puisi, juga buket bunga
lili putih di atas meja kubikelnya. Awalnya ia mengira bahwa kiriman puisi atas
nama Adonis itu adalah dari Alex, teman sekantornya di bidang IT, sahabatnya
sangat yakin karena dia menemukan buku puisi di atas mejanya. Akhirnya dia
meminta pertolongan Dante, seorang pekerja di bidang IT, untuk melakukan
pelacakan seadanya.
Masalah puisi dan bunga lili putih belum selesai, datang
Alfa yang mengaku sudah berubah dan menginginkan bersama demi Kira. Akankah Lea
tau siapa si Adonis dan pengirim bunga lili, serta bagaimanakah kelanjutan
hubungan Lea dengan Alfa?
Review
Bagaimana sih rasanya jadi single mother? Novel ini berlatar
belakang pernikahan dan tokoh utamanya adalah single mother. Buat yang ingin
tahu rasa jadi ‘berjuang sendirian’ sangat dianjurkan baca buku ini, maupun
yang ngga kepengen tau rasa jadi ‘berjuang sendirian’. Menyelami dunia asmara
Lea cukup seru, degan pembawaannya yang kalem dan formal bikin novel ini
high-class ditambah sampulnya yang cukup eye catching (karena saya baca liat
sampulnya dulu haha).
Alurnya, seingat saya sih maju ya, mundurnya hanya sedikit
pas dia mengulang memori saat masih menyandang status Mrs. Alfa. Karakternya
bisa saya bilang biasa saja, karena tidak membuat saya sampai menuliskah nama
tokoh di jendela pendingin minuman di mini market. Tapi ada satu tokoh yang
membuat saya meyakinkan diri untuk konsisten berlari di rute yang benar. Dante.
Dia yang membuat saya tergugah, cowo yang ngajak ke masjid emang ngga kalah
kerennya dengan cowo yang lain J
Hanya saja, pas buka buku ini, dan membaca prolog, ada keengganan
hati untuk melanjutkannya tapi karena tekad menghabiskan buku perpus daerah
(huehehe) saya paksa sampai habis, dan ternyata, pada pertengahan, saya rasa
pada bab ke 15, saya ngga merasa terpaksa baca ini, malah saya pikir hadirnya
Dante bikin saya terus baca ini hingga akhir. Hingga saya kebelet nikah.
Bacaan tentang keluarga memang selalu membuat hati hangat,
dan betah berada di rumah bersama berlusin box pizza. Mbak Dhyan mengetuk hati
pembaca lewat Adonis dan menyampaikan bahwa takdir telah menunggu dan akan
selalu datang tepat waktu. 3 bintang!
[Review] Re-Write by Emma Grace
Label:
GPU,
PBBP2016,
Review 2016,
Serang Book Worm
·
Diposkan oleh
The Kamo Book Blog
di
3:53:00 AM


Ye miring
Penulis : Emma Grace
Editor : Tri Saputra Sakti
Dasain sampul : Eduard Iwan
Penerbit : Gramedia
Tahun terbit : 2015
Tebal : 256hlm
ISBN : 9786020321158
blurp
Kehidupan Beth Samodro berjalan seperti layaknya gadis berumur dua puluh tahun. Ia kuliah di Sydney. Memiliki keluarga yang sayang padanya. Jatuh cinta luar biasa pada laki-laki yang telah ia kenal sejak sekolah menengah di Jakarta.
Perjalan hidup Derick Bhrasongko dimulai dari kota Sydney. Ia lahir dan besar di kota tersebut. Ia tak suka pada orang Indonesia. Masa lalu telah mengajarnya untuk membenci gadis lemah yang hanya bisa menganggukkan kepala dan menurut pada orang lain, atas nama cinta.
Beth dan Rick memiliki latar belakang dan pribadi yang berbeda. Kesamaan di antara mereka hanyalah sama-sama menyimpan rahasia kelam yang membebani langkah mereka saat ini. Kedua manusia yang tak pernah cocok untuk bersama dalam kondisi apa pun. Lalu pada satu persimpangan, jalan mereka bertemu.
Dan garis hidup berkata lain
“Ketika kau mencintai seseorang, terluka adalah syaratnya. Itu adalah harga yang harus dibayar. Kau akan terluka oleh dan karena orang yang kaukasihi.”—Beth.
ReviewSinopsisnya sudah terpampang jelas ya di blurp, dan saya rasa bagi yang punya imajinasi liar atauy sudah pro dalam hal novel beginian pasti nebak-nebak goalsnya gimana. Oke, saya sebenarnya juga sudah menerka-nerka endingnya bagaimana tapi sungguhan saya ngga menyesal sama sekali.
Mari kita bicarakan alurnya, ada selipan flashback di sini, saya tidak mempermasalahkan itu. Untuk penokohannya, saat baca rasanya saya sudah mencium aroma Emma Grace banget, karakternya mirip-mirip lah dengan karakter Pay It Forward (Sila baca reviewnya di sini). Let me introduce Beth, Namanya Elizabeth, dia tinggal di Australia bareng Sheila, kakaknya. Karakternya entah kenapa saya merasa ada kemiripan dengan karakter Gitta. Ada juga Derick, yang blasteran Indo-Aussie, punya something in the past (Alwasys ya saya rasa, karena masa lalu itu bumbu kehidupan) karakternya bisa dikatakan dark. Ada juga Jared, maaf kalau saya bilang dia trash, dia adalah sahabat Beth, well i named he gold digger. Tidak seperti di Pay It Forwar, di Re-Write, ada peran antagonisnya.
Pembawaannya sendiri saya suka, just like Emma all the time. Pembawaannya yang formal, hangat dan manis. Dia membuat cerita yang menurut saya biasa aja, tapi bikin saya nggak berhenti sampai akhir. Di buku ini, dia juga menyelipkan 'keluarga' yang mana Emma banget (Entahlah saya merasa telah mengenal tulisannya) diselipin juga rasa kehilangan dan akibat dari semua itu. Faktor yang membuat hanganya novel ini saya rasa adalah bahasan tentang keluarga.
Porsi romantis-keluarga 50:50, seimbang sehingga tidak membuat novel ini putar haluan. Saya dapat feel dari Derick dan Jared, of course, untuk Jared feelnya beda, tapi emosi tersampaikan kepada saya saat membaca, cerita Re-Write ini mengaduk perasaan, bahagia, sedih, kesal dan blush silih berganti mambuat pembaca takjub.
Novel ini juga mengajak saya untuk berpikir dan merasa, sekedar berpikir apakah yang didekat kita benar-benar tulus atau tidak, berpikir mengenai arti kehilangan dan dampak dari itu, juga berpikir bagaimana kaus kaki punya hubungan dengan ketakutan terhadap badut.
Hanya saja, ada beberapa kesalahan teknis di mana seharusnya kata "samar" tapi ditulis "sa_mar", dan ada juga font penulisan narasi yang malah ikut ke surat. Tapi itu bukan masalah serius karena novel ini sungguhan keren!
[Review] Reputation by Tessa Intanya
Label:
Challenge,
PBBP2016,
Review 2016,
Serang Book Worm
·
Diposkan oleh
The Kamo Book Blog
di
11:42:00 AM


GLAM GIRLS. YOU WILL LOVE US—WE PROMISE.
Kamu melihat kami berkilauan setiap hari. Tatanan rambut kami selalu sempurna, bahkan sejak bangun tidur. Kamu bilang, kami mengeja ‘Chanel’, ‘Fendi’, dan ‘Prada’ lebih cepat daripada ‘Geometri’. Menurutmu, kami cantik—dan diam-diam benci setengah mati karenanya. Kadang, kamu juga berharap kamulah yang dikerumuni cowok-cowok itu—bukan kami. Malamnya, dalam doa kamu bertanya, kenapa Tuhan bisa sebegitu nggak adilnya.
But, here’s the truth. Setiap pagi, kami ngabisin waktu lebih lama di depan cermin karena kami sadar, penampilan glamor nggak sesederhana Miley Cyrus make wig pirang dan, poof, jadilah Hannah Montana. Kami bisa juga kok mengeja ‘Geometri’—meskipun JARANG BANGET make kata itu dalam percakapan sehari-hari. Dan tentang cantik... well, itu anugerah. Kalo kamu benci kami karena sesuatu yang dibawa sejak lahir, apa akan adil kalo kami juga membencimu karena pintar? Dan tentang cowok-cowok itu, kamu nggak tahu kan kadang-kadang mereka bisa jadi sangat posesif dan menyusahkan.
Jadi gimana, masih berani bilang Tuhan itu nggak adil?
Sebelum baca buku ini, saya sudah baca varian yang Unbelievable dan satu lagi saya lupa judulnya. Buku ini ditulis lewat sudut pandang Rashi, yang lalim, jutek, bossy dan sebagainya. Rashi merupakan siswi Voltaire, dia itu--queen-- i name it. Di sekolah internasional macam Voltaire, pertemanan tulus bisa dianggap mitos dan harta paling sulit dicari, meski mereka semua orang kaya tapi mereka juga ngga sembarang cari teman.
Susah memang kalau ngga diawali dari kita sendiri, kaya Rashi, dia ngga mau asal pilih teman, salah satu cliquenya didepak, yap MT si backstabber, dan posisi MT digantikan Adriana, cewek nerd. Setelah banyak masalah menghampirinya, apa lagi dengan tulisan-tulisan para haters, kini ganti, masalah keluarga Pradokso yang membuatnya kesal tujuh turunan, apa lagi ditambah dengan Lucas dan Arian tentunya (itupun kalau Arian masuk list 'masalah'). Mampukah Rashi bertahan?
Just like other Glam Girls novel, this one is so amazing. Membuat saya jatuh cinta, dan membenci kehedonismean. Novel ini menguak keseluruhan hidup Rashi, yag ngga kita ketahu sebelumnya pada buku Glam Girls lainnya. Rashi, si queen be, meskipun terlihat flawless, namun dia juga punya sisi gelap.
Rashi karakternya lebih kuat dan lebih menyebalkan jika saya baca di novel ini, saking kuatnya karakter dia, dibeberapa bagianpun Rashi bisa bikin saya ngerasa 'kasihan' dengan dia. Kadang saya pengen peluk dan bilang semangat, Ras, tapi satu waktu pengen juga ngubur da hidup-hidup. Singkat kata, penulisnya sukses mengaduk-aduk perasaan pembaca.
Saya ngga akan banyak komentar tentang novel ini, karena sama saja dengan seri Glam Girls yang pernah saya review. Saya sih nggak baper baca novel ini. B aja, cuma novel ini keren kok, saat yang lain meggunakan tokoh antagonis sebagai pendukung, (Menurut saya Rashi jahat), novel ini pake tokoh jahat sebagai centre.
Judul: Reputation
Seri: Glam Girls #2
Penulis: Tessa Intanya
Penerbit: GagasMedia
Cetakan: I, 2009
Tebal: x + 346 hlm
ISBN13: 9789797803209
[Review] Critical Eleven
Judul : Critical Eleven
Penulis : Ika Natassa
Editor : Rosi L. Simamora
Penerbit : Gramedia
Tahun terbit : 2015
Tebal : 344hlm
ISBN : 9786020318929
Harga : Rp79000 (Via Bukupedia.com)
Harga : Rp79000 (Via Bukupedia.com)
Buku ini tersedia di Bukupedia.com
Anya, seorang konsultan yang workholic tak pernah menyangka
akan bertemu dengan Ale, seorang tukang minyak di atas pesawat. Kisah mereka berlanjut saat Ale meminta
kontaknya. Saat di Jakarta, ketika Ale mendapat libur, ia bertemu Anya,
berpacaran dan akhirnya menikah setelah tahun pertama pacaran.
Namun, bahtera rumah tangga tak semulus roll on ketiak,
suatu tragedi kecil yang membuat kedunya harus bermain drama sekian lama, dan
saling bunuh lewat heningnya rumah. Satu kesalahan yang membuat semua tak lagi
sama.
---
Novel ini ditulis dengan gaya yang beda, kalau biasanya
novel-novel lewat pov 1 tokoh, novel ini menggunakan 2 sudut pandang bergantian
Anya dan Ale. Dalam hal ini, penulis berhasil membuat karakter yang kuat,
ditulis dengan sudut pandang yang berbeda yang tidak terpengaruh oleh apapun.
Benar-benar beda.
Dari segi konten, saya suka, meskipun tidak sesuai dengan
prediksi saya. Saya kira Cuma kisah romens dewasa, taunya, hmm, keren.
Kesederhanaan yang dibalut dengan istimewa.
Saya sangat suka dengan sampulnya, ngga biasa dan terkesan
elegan, tadinya saya kira New York Times Best Seller, taunya produk lokal yang
subhanallah. Saya juga suka dengan karakter Ale, yang suamiable, rasanya Anya
adalah cewe fantasi paling beruntung dapatin Ale.
Karakter Anya adalah karakter cewe yang taat bekerja,
pintar. Saya suka banget dengan pemikiran dia tentang apapun yang dia pikirkan.
Banyak banget referensinya, seolah dia adalah google berjalan, belum lagi
logika dia yang anak ‘Ipa’ banget. Berbdeda dengan penulisan pada sudut pandang
Ale, Ale cenderung santai dan jarang berpikir berat menurut saya, jarang ia
kaitkan dengan apapun sementara Anya adalah cewek kritis namun penyayang. Well,
bagian pov Anya adlaah bagian yang saya sukai, saya merasa pintar setelah
membacanya.
Buku ini sudah saya tetapkan sebagai novel paling bermutu
dan paling berpengaruh yang pernah saya baca selama ini, karakternya Anya bikin
saya belajar lebih banyak, dan begitu juga karakter Ale. Tapi sebenernya semua
karakter di sini bikin saya belajar banyak. Entah memang karena buku ini atau
emang saya lagi mikir berat.
Tapi, ada hal bikin saya bertanya-tanya tentang hewan
peliharaan milik Anya dan Ale, dalam kepercayaan Anya dan Ale sendiri, hewan
tersebut tidak lazim. Apalagi karakter Ale religius.
Overall, buku ini rokemdasi banget! Ngga masalah dengan pet
or what, buku ini tetap keren di mata saya. 4 bintang!
[Review] Yuki No Hana
Label:
Challenge,
East Asia RC 2016,
Review 2016,
Serang Book Worm
·
Diposkan oleh
The Kamo Book Blog
di
10:25:00 PM


Penulis : Primadonna Angela
Penyunting Ida Wajdi, Jason Abdul
Perancang sampul : Fahmi Ilmansyah
Penggambar ilustrasi isi : Yuliato Qin
Penerbit : Teen@Noura (Nourabooks)
Tebal : 256 hlm
Tahun terbit : 2014
ISBN : 9786021606728
Hana kecil tersesat di Festival Salju Sapporo di Jepang, ia
tak tau harus pergi ke mana karena ia bahkan lupa jalan menuju hotel, namun,
seorang lelaki seumurannya datang, memberikannya temari dan menemaninya, ia tak tau harus bagaimana untuk berterima
kasih, namun setelah itu keluarganya terpecah.
Kembali ke Indonesia, Hana menghadapi hidup yang berat, ia
memilih hidup sendiri dan mengejar mimpinya ke Jepang, tak peduli seberapa
kayapun ayahnya, ia menolak bantuan dari ayahny. Hana bekerja keras untuk itu,
selama beberapa tahun. Namun kejadian yang mengguncang hidupnya terjadi, ia
merasa sudah tak punya tujuan hidup, segalanya gelap, merasa Tuhan tak lagi ada
di sampingnya. Keajaiban terjadi saat Nenek yang ia urus mewariskan semua harta
warisannya kepada Hana. Hana pun pergi
ke Jepang menggunakan uang itu untuk membalas jasanya.
Namun, sesampainya di Jepang, bukan orang yang ia ingin
temui yang datang, bahkan ia tak mengenalnya. Orang itu mengaku-ngaku sebagai
kerabat, namun bersikap dingin dan menyebalkan. Apakah dia ingin menjahat Hana?
Awalnya Hana berpikir begitu karena orang yang ingin dia temui menitip pesan
kepada kerabat yang menjemputnya. Mereka pergi ke Sapporo bersama, melewati
(cukup lumayan) banyak hal yang membuat Hana pusing sendiri, dia ragu akan
pilihannya.
Novel karangan Primadonna Angela ini adalah salah satu
Festival Series yang dluncurkan oleh Teen Noura, dari Do Rio Com Amor yang
sudah lebih dulu saya baca, novel ini adalah kesukaan saya, saya suka gaya
penulisaannya yang ngalir dan santai, tapi bukan berarti Do Rio Com Amor tidak
bagus, ke duanya saya beri rate 4 di Goodreads, karena menurut saya mereka
worth.
Pindah ke cerita, alurnya yaitu maju mundur, saya ngga punya
masalah dengan alur ini, penulisnya terampil menyusun plot supaya twistnya
dapat, dan clueless. Cara Primadonna menjatuhkan harapan tokoh sangat kejam, dan ngga tanggung-tanggung, membuat
novel ini matang dan terasa real. Sang penulis tega membuat karakter utamanya
hancur tapi ini yang saya suka, kejamnya sampe saya istighfar tapi ngga nyalahin
penulis, well good.
Risetnya juga top, saya ngerasa kalo penulisnya udah tinggal
di Jepang saat Sadako belum lahir, risetnya ngga berlebihan dan saya rasa
rpenggambarannya efisien karena ngga terlalu banyak deskripsi tentang tempat
dll. Seingat saya juga, buku ini ngga ada yang saya permasalahin EYD-nya dan
lain-lain.
The cover is fine. Temanya sama seperti Festival Series
lain, mencolok karena back groundnya putih dan kontras dengan biru. Di dalamnya
juga terdapat ilustrasi-ilustrasi kece, hanya saja yang bikin saya mikir sejak
baca, kenapa ada ilustrasi taj mahal? Padahal, ini kan Jepang … dan keagamaan
di sini juga ngga diungkit.
Selain itu, isinya juga ada pengetahuannya lho, tentang seni
pahat-memahat es! Baru tau? Eyke juga baru tau (maaf sih akunya bopung).
Well, this book is good enough. Ngga melulu soal perasaan,
ini juga ngangkat Sapporo no Niji, jadi yang bete dengan buku yang
begitu-begitu aja, saya rekomendasiin Yuki no Hana. 4/5 bintang.
[Review] 123 Anti Bego
Label:
123,
Read at Your Own Risk 2016,
Review 2016
·
Diposkan oleh
The Kamo Book Blog
di
6:48:00 PM


Penulis : @alienstartrek
Penyunting : Gina S Noer dam Amely O
Perancang sampul : Fahmi Ilmansyah
Desain dan ilustrasi : Teguh Mashara
PlotPoint
136 hlm
2012
978-602-948-10-75
@alienstartrek adalah alien yang diberi misi mengacaukan
pikiran anak muda di muka bumi. Beliau
berprofesi sebagai guru menulis kreatif di komunitas anak manusia di Bandung.
Beliau telah melaksanakan misinya dengan melahirkan buku ini.
“Jangan berusaha memuaskan semua orang, akan selalu ada
orang yang punya standar kepuasan berbeda.” Pg. 58
Buku ini adalah kumpulan fakta-fakta unik [bahkan ada fakta
kosmetik, lho], kalau menurut saya, ini seperti buku ensiklopedia mini yang
berisi fakta random yang diplesetkan. Sepertinya bertujuan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa (atau mengacaukan pikiran anak muda hihi).
“Dunia nggak menghargai kesempurnaan, dia sadar bahwa ngga
ada hal yag sempurna. Alih-alih dia lebih menghargai tindakan. Ambil keputusan,
ambil tindakan, belajar dari kesalahan, ulangi dari langkah pertama lagi.” Pg.
59
Berisi 123 fakta yang bikin kamu (setidaknya) ngga
bego-bego-amat lagi. Saya terharu dengan niat mulia sang penulis juga tim
kreatif, ide ini sangat brilian. Kita bisa menyelam sambil minum jus, sambil
belajar sambil cekikikkan. Kebanyakan fakta di buku ini adlah fakta yang jarang
diketahui orang, misalnya
“Hati-hati dengan tuah bendera. Saat John Wilkes Booth
meloncat ke panggung setelah menembak prisedn Lincoln, dia sempat tersandung …
(wait for it) … bendera Amerika.” Pg. 96
Kutipan di atas adalah salah satu dari banyaknya fakta di
buku ini yang saya tidak ketahui sebelum [saya bego amat, ya].
Ngga cuma fakta random yang menghias buku ini, ada selipan
komik yang lucu dan “Meteran Kepentingan”, juga ilustrasi yang lucu-lucu. Oh ya
tentang “Meteran Kepentingan” ini, adalah nilai yang kamu berikan untuk suatu
fakta, skalanya dari 1-5. Saya sih ngga mengisi itu, saying aja bukunya di
coret-coret, hihihi. Yang paling saya suka dari buku ini adalah bookmarknya
yang bisa dipotong jadi banyak dan sangat kawaii.
Oh, ya, selain lucu-lucuan, @alienstartrek juga bijak lho,
beliau menyematkan kata-kate heroiknya yang bikin batal bunuh diri, lho?
“Jangan abaikan semua orang, akan selalu ada orang yang
penting untuk didengar dan disimak pendapatnya.” Pg.58
Kekurangannya adalah isi buku ini kurang renyah, ibaratnya
ini seperti lelucon dari Sasuke, lucu, tapi umes. Padahal kalau saja dibenyekin
lagi, saya yakin buku ini bakal dapat 4 bintang dari saya. Overall, buku ini
sangat co-cok buat panganan sambilan huehehe.
[Review] Cine Us
Label:
Challenge 2016,
Read at Your Own Risk 2016,
Review 2016,
Serang Book Worm
·
Diposkan oleh
The Kamo Book Blog
di
11:12:00 PM


Penyunting : Della Firayama
Penggambar ilustrasi isi : Anisa Meliasyari
Penerbit : Noura Books
304 halaman
2013 978-602-7816-56-5
Lena, bersama 2 sahabatnya berhasil mendapat izin dari Wakasek Kesiswaan untuk membuat klub Film. Tapi mereka gagal mendapatkan anggota pada tahun pertama karena pemutaran film perdana mereka. Namun, they find the way. Mereka mendapatkan 7 anggota kelas X setahun setelah aksiden pemutaran film perdana.
Masalah lagi-lagi datang saat mereka membagikan pamflet pemutaran film mereka yang juga jarang peminatnya, belum lagi salah satu anggota mereka yang asli menyebalkan dan bertingkah aneh. Pada suatu waktu, Lena ditantang oleh mantan pacarnya untuk menang di Festival Film Remaja, Lena setuju dan mulai menyusun rencana film.
Lena dan Klub Film berjuang keras untuk itu, namun masalah datang, Lena hanya bisa berjuang dengan Dania dan Dion, tapi hari-harinya makin seru saat menemukan sesosok Anak Hantu yang begitu misterius, hari-harinya makin seru ketika seabrek masalah menghujaninya.
Buku ini berisi tentang persahabatan, perjuangan, cinta, dan film maker. Di mana komponen tersebut diramu dengan baik sehingga menghasilkan tulisan yang baik juga. Ini adalah kali pertama saya membaca cerita yang membawa-bawa perfilman, mengetahui sesuatu yang beda ini, saya excited, jarang-jarang lho novel lokal ngangkat tema perfilman (atau sayanya aja yang kudet).
Persahabatan antara Lena-Dion-Dania mengambil tempat dominan, meski begitu, itu tidak mengurangi feel romansanya. Keseimbangan yang baik. Alurnya mengalir, bahasanya sopan dan saya suka itu, saya suka ketika novel remaja lolal tapi menggunakan bahasa aku-kamu/saya-kamu, di novel ini bukan berarti ngga ada, tapi cuma 2 atau 3 scene di mana Ryan dan Rizki ngobrol ataupun ketika si Antagonis muncul. Karakternya yang beragam menambah warna dan terasa ‘hidup’-nya, saya menangis, juga tertawa saat membaca novel ini.
Novel keren ini juga mengangkat the other side of us, menghadirkan Dion yang mempunyai kelebihan adalah ide brilian, bikin terharu tapi ngga cengeng. Karakter yang paling saya suka adalah Dion, dia yang paling lugu dan menyenangkan.
Bagian yang paling saya suka adalah bagian ketika Dion dan Lena pulang ke Bandung, Dion sedang curhat mengenai orang tuanya, namun, karena Dion tak mengerti apa-apa, dia terus bertanya kepada Lena. Di situ saya merasa sedih.
Sedikit banyak, saya bisa menangkap amanat mbak Evi, perjuangan tak akan mengkhianati, if its meant to be, you will find a way. Seimajinaif apa mimpi itu, selalu ada jalan untuk membuatnya jadi nyata. Kalau dipikir-pikir lagi, novel ini jadi seperti motivasi supaya terus melanjutkan perjuangan.
Seperti halnya manusia, buku ini juga tidak sempurna dan memiliki kekurangan, di bagian awal agak klise. Terlepas dari kekurangannya, novel ini saya rekomendasikan untuk teman camilan dan teman nongkis-nongkis. 4 bintang.
Subscribe to:
Posts (Atom)