[Review] Rubrik Kata Katya
Judul : Rubrik Kata Katya
Penulis : Primadonna Angela
Penyunting : Elizabeth
Tata letak : Elizabeth
Desain sampul : Dadan Erlangga
Penerbit : Elf Book
Tahun terbit : 2013
Tebal : 194hlm
ISBN: 978-602-19335-7-2
“Tumbuh dewasa tidak bisa dalam sekejap. Ada prosesnya. Menjadi dewasa bukan berarti menolak bantuan orang lain, tapi tahu kapan meminta tolong, kalau memang perlu.” (hlm 142)
Katya, seorang remaja berumur 16 tahun masih dilarang
berpergian sendirian. Oleh karena itu, orang tuanya memerintahkan Diko,
tetangga sekaligus teman semasa kecilnya untuk menemani Katya.
Katya lelah dianggap bayi, ke mana-mana pasti ada Diko. Pada
suatu hari saat Katya tanpa sengaja bertemu Nando, Nando bahkan menawari Katya
untuk mengasuh rubric konsultasi di sebuah majalah remaja. Dia menyambut itu
antusias dan bakal membuktikan kepada keluarganya bahwa ia bisa mandiri.
“Dan menjadi dewasa, berarti bersedia mengakui kesalahan dan menerima konsekuensinya.” (hlm 142)
Awal baca novel karya Primadonna Angela ini, terlihat klise,
penjabaran panjang di pembukaan terasa kurang pas, karena terlalu banyak
menggunakan tanda seru, apalagi di kalimat yang saya rasa tidak perlu pake
tanda seru, saya jadi ngira penulisnya lagi PMS saat itu. Terus, penggunaan
panggilan Katya ke Tatyana sangat dipaksakan, si Katya manggil kakaknya dengan
Teteh, okelah, wajar, latarnya di Bandung, tapi agak aneh saat narasi yang juga
pake ‘Teteh’, mungkin lebih enak pake namanya saja karena pake sudut pandang
tiga jadinya enak dan nggak terasa
maksain. Juga tebal novel yang nggak setebal lemak saya … maksudnya terlalu
tipis gitu, padahal kalo dipanjangin lagi pasti bakal asik.
Dibalik itu semua, saya merasakan perkembangan dari awal
pembukaan sampai ke konflik, narasinya jadi oke, alurnya makin kece. Pembawaannya
kekinian dan remaja banget, riset tentang majalah dan deskripsi kantor
majalahnya juga kece, saya suka. Komposisinya juga seimbang, nggak
bertele-tele, istilahnya sih SPJE, singkat padat jelas dan efisien. Dan
kesingkatan novel ini lah yang bikin ceritanya nggak meluber ke mana-mana,
maksudnya pas gitu lho. XD
“Karena itulah fungsi cinta pertama, seseorang yang akan kamu kenang, penuh sayang, seseorang yang sempurna karena kamu tahu, sampai kapan pun kamu takkan bisa memilikinya seutuhnya.” (hlm 187)
Novel ini sangat cocok bagi remaja yang berumur >13,
pelajarannya banyak banget, apalagi di zaman sekarang yang lagi dalam fase
puncaknya kriminalitas.
Bagian yang paling saya suka adalah bagian akhir saat
‘semua’ terbongkar, saya suka, alasan Diko yang Tatyana bilang, sangat manis.
Latar belakang alasan proteksi berlebihan Katya juga masuk akal. Tapi, bagian
akhir bikin saya sedih, Dikonya kaga dibawa-bawa lagi, padahal udah ngarep
pengen punya tetangga kaya Diko TT-TT. Saya juga ngerepin endingnya Diko bakal
makin deket sama Katya tapi …
“Karena proses patah hati merupakan katalis pendewasaan yang sempurna.” (hlm 188)
Kalimat favorit yang ngena hati :
“Mungkin pada dasarnya manusia tidak ditakdirkan bisa
memegang kendali.” (hlm 146)
“Harga pelajaran ini terlampau mahal.” (hlm 146)
“Memang pahit menyadari dirimu mungkin bersalah dan harus
meminta maaf.” (hlm 167)
“ … Tumbuh besar itu menyakitkan.” (hlm 168)
“Karena itulah salah satu harga dari kedewasaan.
Berpura-pura bahagia, padahal ada bagian dalam dirimu yang mungkin tidak rela.”
(hlm 183)
Overall, saya beri 3,5/5 bintang untuk Rubrik Kata Katya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment