[Review] Akar Pule
Penulis : Oka Rusmini
Editor : Wikan Satriati, Ariobimo Nusantara
Penata isi : Samsudin
Desainer sampul : Diberu Karina
Foto kover : Phalayasa Sukmakarsa
Penerbit : Grasindo
Tahun terbit : 2012
ISBN : 978-979-081-747-0
“Perempuan juga harus punya cinta dan harus jatuh cinta!” (Hlm 65)
Oka Rusmini, kelahiran Jakarta, saat ini tinggal di Bali.
Beliau banyak mempeoleh penghargaan dan sering diundang dalam event sastra
nasional maupun internasional. Bukunya juga pernah diterjemahkan ke bebagai
bahasa seperti Tarian Bumi (2000) yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman dan
Inggris.
Berisi kumpulan cerpen belatar Bali dengan rasa Bali yang
kental. Setiap cerpen membahas masalah sakit hati yang dialami perempuan, ada
yang berkat pekawinan ada juga yang dsebabkan oleh kutukan-kutukan.
Walaupun ini masuk konten dewasa, tapi saya cukup
memakluminya karena ngga separah novel dewasa terjemahan (pastinya). Saya juga
bisa nangkap premis kumcer ini, sedikit mencengankan sih, tapi oke-oke aja.
Gaya kepenulisannya tante Oka ini keren, ngalir, nyante
walau formal. Diksi-diksi juga cakep, nggak lebay dan menye-menye. Mudah
dicerna juga enak dibaca, walaupun banyak paragrafnya, tapi nggak bikin bosan.
Keren. Sedikit nyastra dan sedikit pop. Muatan lokalnya juga top. Saya belajar
banyak tentang Bali di sini.
Eksplorasinya apik. Juga segi spiritualnya ada, tentang
ritual-ritual, adat dan banyak lagi. Nilai moralnya juga ketangkap, tapi
kayaknya sadis banget, di kumcer ini, lelaki itu diceritakan super buruk, ada
di suatu cerpen bahwa tokohnya membenci laki-laki padahal tokohnya sendiri
laki-laki. Laki-laki yang dibenci diceritakan telah memperkosa anak tujuh tahun
sampai mati. Ngeri, saya sendiri ngebayangin kalau kejadian kaya gitu (Amit-amit)
tapi ya ngga nutup kemungkinan di dunia ngga ada, malah menurut saya, kasus
begitu zaman sekarang mah banyak walaupun ngga ke umbar.
Saya suka cara tente Oka menuliskan cerita fiksi yang tampak
seperti realita. Dipelintir sedemikian rupa sampai saya percaya sama fiksi itu,
seakan saya lagi baca curhatan para wanita.
Berikut adalah menu Akar Pule :
- Tiga perempuan
Menceritakan tentang 3 anak
perempuan yang mengalami nasib buruk rumah tangga dan pulang ke umah Aji.
- Sipleg
Menceritakan seorang wanita tipis
bernama Sipleg yang dijodohkan dengan Payuk, tetapi keadaan rumah tangganya tak
baik juga mertua Sipleg yang selalu mengeluh. Lalu flashback tentang dibuangnya
Sipleg.
- Sepotong Tubuh
Tentang seorang
perempuan yang sakit hati dan ingin telanjang (-_-)
- Seorang Perempuan dan pohonnya
Tentang kepahitan menikah dengan
lelaki yang tak betanggung jawab dan sebuah pohon beringin.
- Sawa
- Pastu
- Palung
- Grubug
- Bunga
- Akar Pule
Di antara kespeluh cerpen tersebut, Grubug dan Tiga
Perempuan adalah cerpen kesukaan saya. Konfliknya saya suka dan penyajiannya
sangat indah. Di cerpen tiga perempuan, nuansa Bali berkasta dan
kekeluargaannya kental, hangat dan miris. Grubug pun begitu, penulisnya begitu
kejam membuat kisah hidup Grubug yang amat menyedihkan.
Tokoh kesukaan saya adalah Tuniang di Tiga Perempuan dan
Sipleg, Tuniang sangat keras tapi elegan, sedang Sipleg pendiam dan pasrah.
Overall, saya sangat menikmati buku ini, 3,8/5 untuk buku
ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment