[Review] Half Bad
Label:
Fantasy,
Noura Books,
Review 2015,
Sally Green,
Serang Book Worm
·
Diposkan oleh
The Kamo Book Blog
di
7:18:00 PM
Judul : Half Bad (Half Life trilogy 1)
Penulis : Sally Green
Penerjemah : Reni Indardini
Penyunting : Rina Wulandari
Penyelaras aksara : Nunung Wiyati
Penata aksara : Axin Makruf
Desain sampul : Fahmi Ilmansyah
Penerbit : Mizan Fantasi
Tahun terbit : 2015
Tebal : 430hlm
Harga : Rp74000 (Bukupedia.com)
ISBN : 978-602-1606-98-8
Dia berbeda. Tak diinginkan, tapi diburu.Ibunya penyihir putih penyembuh, ayahnya penyihir hitam pembunuh.Dia hidup dalam kurungan sejak usia empat belas tahun, karena dunia takut akan kekuatannya.Dalam dunia penyihir yang terbagi menjadi hitam dan putih, dia harus bertahan sendiri.Yang perlu dua lakukan hanyalah melarikan diri, mencari seorang penyihir hitam bernama Mercury.Mercury bisa saja menolongnya atau membunuhnya.Namun, dia harus mengambil resiko itu.
One word : amazing. Begitu saya menerima
paket dari Noura, saya memekik girang karena tebalnya sama dengan tumpukkan
lemak saya. Tentu kebahagiannya itu nggak hilang setelah membaca buku fantasi
ini, kalau saya nggak punya malu, mungkin saya udah manjat kubah masjid sambil
teriak-teriak. Buku ini keren banget, sekali. Memang konflik utamanya tidak
ditampilkan di buku ini, Half Bad menyajikan awal dari perjuangan Nathan yang
begitu perih, bayangkan anak berumur 13 tahun harus disayat punggungnya, dibully
dan segala hal tidak menyenangkan. Apa lagi menginjak umur 14 tahun dia
dipenjarakan oleh Dewan. Lalu sejarah ibunya—penyihir putih penyembuh—bisa
punya anak dari Marcus, ayah Nathan yang seorang penyihir hitam. Hukum makan
sebelum dimakan sangat kentara di situ.
Apalagi kisah si Nathan ini diceritakan
dari berbagai sudut pandang, woah.
Buku ini mengajarkan kita untuk tidak
percaya sesorang dengan mudahnya, tapi bagaimana kita tau bahwa orang itu bisa
dipercaya atau tidak? Seorang Gabriel, suruhan Mercury berkata,”Seseorang
pernah berkata bahwa cara terbaik untuk mencari tahu apakah kita bisa
memercayai orang adalah dengan memercayai orang itu.” Saya tersentuh.
From this book, I can conclude that …
pendapat pandangan seseorang itu relatif. Dari buku ini, penyihir putih yang
katanya suci dan tidak membunuh itu ternyata membunuh dan jahat bagi korbannya.
Apa lagi pemburu penyihir putih, bukankah mereka sama saja membunuh, kan?
Lalu tak selamanya penyihir hitam itu
jahat, bagi sebagian orang yang kenal sangat dengan seorang penyihir hitam
pasti tak akan mengklaim penyihir hitam jahat. Di dunia ini (dunianya Half Bad
maupun dunia nyata yang ada Nicky Minajnya) nggak ada orang yang benar-benar
suci, kan? Nggak ada di dunia ini yang benar-benar ‘benar’. Semua pasti punya
kesalahan dan kekurangan masing-masing. Jadi saya nggak terlalu suka dengan
cara pembagian penyihir, padahal mereka sama-sama penyihir. *abaikan paragraf
ini*
Saya jadi ngebayangin Marcus itu mirip
dengan Vlad di Dracula Untold, lebih gelap dari kegelapan. Lalu ngebayanin
kalau Nathan itu seperti adik kelas saya yang ompong tengah.
Oh ya novel ini nggak nyangkut
penyhir-penyihiran atau Cuma tentang kegelapan, namun ada sisi romantisnya juga
lho, apalagi waktu Nathan cium jari-jari Annalies di atas bukit.
4,7/ 5 untuk novel ini <3<3
“Jalannya cinta sejati memang tak pernah mulus.” (hlm 374)
P.s yang bingung cari buku ini bisa dibeli di mana, bisa dilihat di sini terima kasih ^^
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Wahhh jadi penasaran.
ReplyDeleteSayang bukunya tebel :( *ga biasa baca buku tebel*
Tebelan mana sama cinta aku ke kamu? :v :3
Delete