[Review] Rust In Pieces
Judul : Rust in Pieces
Penulis : Nel Falisha
Penerbit : Ice Cube Publisher
Terbit : Cetakan pertama, Maret 2015
Tebal : v + 244 halaman
Penyunting : Anida Nurrahmi
Perancang Sampul dan Isi : Deborah Aamadis Mawa
Penata Letak : Deborah Amadis Mawa
ISBN : 978-979-91-0833-3
Nel Falisha lahir di Jakarta dan tumbuh besar di Bali. Ia
sangat suka membaca, sampai-sampai di rumahnya ada perpustakaan dengan rak-rak
dan kardus-kardus yang terisi penuh dengan berbagai jenis buku. Koleksinya
beragam dari novel, komik, sampai majalah. Ia tak pernah melalui satu hari pun
tanpa membaca.
Blurb :
“Pantas belakangan ini pernak-pernikku hilang satu-satu.
Ternyata dia pelakunya!” Sarah menunjuk-nunjuk ke arah Tiana.
Yunita memicingkan mata dan melipat lengan di depan dada.
Pom-pom merah jambu tergeletak di kakinya. “Baru kemarin ikat rambut favoritku
hilang.”
“Bukan gitu, aku cuma mau pin—”
“Nonsense!” cetus Sarah.
Yunita menyeringai puas. “Kamu klepto, Ti.”
Usaha Tiana mempertahankan popularitas di SMP sia-sia
setelah aksi mengutilnya dipergoki teman-teman di klub pemandu sorak. Tak hanya
didepak dari klub, ia juga harus menerima julukan Miss K alias Miss Klepto
hingga lulus sekolah. Namun Tiana tidak bisa berhenti mengutil. Ia frustrasi
dan memutuskan untuk menghindar dari teman-teman lamanya dengan memilih SMA
yang berbeda. Sayangnya, prediksi Tiana meleset. Masih ada Dinda yang di SMP
dulu ikut memusuhinya setelah aib Tiana terbongkar. Ada Stefan yang terkenal
kepo dan tahu ada yang tak beres dengan Tiana. Ada Sherry yang sering memperhatikan
Tiana dari jauh. Ada Ardhan yang cuek tapi berani bicara frontal. Semua orang
tampaknya mencurigai tindak-tanduk Tiana. Tiana pun sadar ada yang salah dengan
dirinya. Namun Tiana tetap tak mampu mengendalikan jari-jarinya
---
Tiana, siswi pesimis karena segala kekurangannya. Bahkan ia
tak berani untuk menegakkan kepalanya setelah melalui masa Smp yang kelam.
Bully dari teman-temannya dan kelainan pada dirinyalah yang membuat Tiana
enggan berteman.
Sampai suatu hari, Tiana bertemu dengan Stefan, yang selalu
kepo dan mencampuri urusan orang lain sampai Tiana baper sendiri. Belum lagi
kelainan yang ia idap makin menjadi. Apakah Tiana mampu menaklukan kelainannya
tersebut?
---
Novel ini keren, dengan pengankatan tema yang nggak biasa,
novel yang ditulis oleh kakak berdomisili di Bali ini punya point penting.
Berbeda dengan novel Young Adoult yang
banyak dipasaran, novel ini mengulas tentang kehidupan seorang siswi SMA yang
dibayangi masa lalu buruk yang punya kelainan kejiwaan. Bukan kelainan saraf
ya, nama kelainannya Kleptomania.
Di Wikipedia sendiri Kleptomania adalah
Kleptomania (bahasa Yunani: κλέπτειν, kleptein, "mencuri", μανία, "mania") adalah gangguan mental yang membuat penderitanya tidak bisa menahan diri untuk mencuri. Benda-benda yang dicuri oleh penderita kleptomania umumnya adalah barang-barang yang tidak berharga, seperti mencuri gula, permen, sisir, atau barang-barang lainnya. Sang penderita biasanya merasakan rasa tegang subjektif sebelum mencuri dan merasakan kelegaan atau kenikmatan setelah mereka melakukan tindakan mencuri tersebut. Tindakan ini harus dibedakan dari tindakan mencuri biasa yang biasanya didorong oleh motivasi keuntungan dan telah direncanakan sebelumnya.
Tokoh utama novel ini mengalami gangguan mental sehingga
mengalami trauma, apa lagi teman-teman SMPnya mengetahui kekurangan Tiana
tersebut, ia pun di bully hingga tak percaya diri.
Novel yang mengusung sudut pandang ke tiga ini memiliki
banyak pelajaran, nilai moralnya dapat. Manisnya persahabatan juga ada, pada
saat mereka pergi ke lapangan Renon. Saya suka cara kak Nel memelintir cerita,
suka dengan temanya yang anti-mainstream, suka dengan karakter-karakter yang
beragam di novel ini. Karakter yang paling saya suka adalah Ardhan, cuek-cuek
gimana gitu.
Karakter Tiana sendiri bikin saya keki, sumpah, saya greget
ketika dia harus pesimis dan terus berpikiran negative, saya juga ngga suka
kalau Tiana nggak jujur. Jujur emang sulit, tapi melegakkan. Praktisnya, novel
ini mengoyak pembaca.
Alurnya di selipkan sedikit flashback dan sisanya alur maju.
Penulisaannya ngalir, nyaman, enak dibaca, bahasanya santai, gampang
dimengerti.Cara menulisnya juga apik dan rapi. Ceritanya begitu mirip dengan
kejadian di dunia.
Bagian yang saya suka adalah bagian Tiana mengutil di toko
permen dan saat itu ada Ardhan yang membayar, lalu Ardhan ngajak ke kafe (itu
scene yang paling saya suka). Terus bagian Tiana cemburu karena kesalahpahaman
akan Stefan dan Sherry. Saya juga pas baca salah paham sih sebenernya.
Covernya suram dan bukan berarti ngga bagus, ya. Sampulnya bagus
kok, mewakili gangguan mental si Tiana, dan gambar tangan-tangan itu keren,
lucu. Apa lagi ules ceweknya, epik.
Unsur romensnya memang sedikit, tapi itulah yang menurut
saya bikin manis, komposisinya pas.
Overall, 4 bintang untuk novel kak Nel ini ^^
Narsis dulu XD |
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment